Liputan6.com, Jakarta - Bagi pemilik mobil yang tidak puas dengan kualitas sistem hiburan standar di kendaraan kesayangannya, pastinya bakal melakukan modifikasi dengan produk aftermarket. Paling mudah untuk diubah, salah satunya head unit (HU) atau sistem yang menjadi penghubung atau kontrol antara pengguna dan perangkat audio dan video.
Namun perlu diingat, mengganti sembarangan HU ternyata bisa berbahaya. terutama jika pengerjaan tidak dilakukan oleh ahlinya.
Seperti dilansir Hyundai Indonesia, Rabu (26/12/2018), head unit mobil aftermarket yang ditawarkan di pasaran jenisnya sangat beragam. Mulai dari yang hanya bisa memutar musik, hingga menampilkan video dan terkoneksi dengan ponsel.
Advertisement
Baca Juga
Berbicara harga juga sangat bervariasi, dari yang sangat murah hingga yang sangat mahal. Namun, berapapun uang yang Anda keluarkan untuk membeli HU, jangan pernah sembarangan dalam pemasangan.
Mengganti head unit di mobil keluaran baru tidak selalu mudah dilakukan. Hal ini lantaran desain dasbor tempat memasang head unit yang semakin bervariasi.
Selain itu, instalasi juga harus dilakukan dengan benar, agar tidak terjadi hubungan pendek, yang dalam kondisi terburuk memungkinkan terjadi kebakaran.
Pemasangan head unit mobil harus memperhatikan semua kabel dan soket yang ada. Selain itu, mobil-mobil baru sekarang ini banyak yang head unit-nya sudah menggunakan rangka sendiri. Dan ini tidak mudah untuk menggantinya.
Selanjutnya
Hal lain yang harus diperhatikan adalah dengan pengaturan audio dari setir. Jika head unit diganti dengan produk aftermarket, maka berisiko audio steering control tidak berfungsi normal. Tidak semua mobil mudah untuk dikoneksikan dengan steering control dari head unit ke setir.
Selain susah membongkarnya, pemasangannya juga tidak bisa sembarangan. Karena jika salah pasang malah bisa menghanguskan garansi mobil itu sendiri.
Karena head unit ini menyangkut ke sistem kelistrikan yang memiliki risiko cukup besar jika asal pasang.
Â
Â
Â
Advertisement