Sukses

Dongkrak Tenaga Motor, Lebih Baik Ganti Knalpot Full System atau Slip-On?

Kenaikan tenaga antara mengganti knalpot slip-on dengan full system memang cukup berbeda jauh.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pemilik sepeda motor yang tidak suka tampilan knalpot standarnya, pasti langsung melakukan modifikasi di komponen gas buang tersebut. Berbagai jenis, merek, dan harga knalpot banyak beredar di pasaran dan siap menjadi pilihan si empunya motor untuk membuat keren kuda besi kesayangan.

Selain membuat tampilan jadi keren, knalpot juga bisa mendongkrak performa. Bahkan, knalpot yang beredar juga terbagi menjadi dua, yaitu full system dan slip-on. Lalu, mana yang terbaik untuk mendongkrak tampilan dan tenaga sepeda motor?

Dijelaskan Marcell, Chief Mechanic MotoTAG, untuk knalpot slip-on berarti hanya mengganti silincer atau tabung knalpot saja. Dan knalpot slip-on ini hanya bisa dipasang di motor tertentu saja, dan tidak bisa diaplikasikan untuk semua motor.

"Nah, kalau knalpot full system, mengganti mulai dari header sampai silincer atau muffler alias satu set. Untuk mengganti knalpot standar dengan racing full system tersedia untuk semua jenis motor," jelas Marcell kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, untuk kenaikan tenaga antara mengganti knalpot slip-on dengan full system memang cukup berbeda jauh.

"Kalau untuk full system bisa di atas 1 Tk, sedangkan untuk slip-on biasanya di bawah 1 Tk," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Namun, perlu diketahui untuk knalpot jenis slip-on harus diimbangi dengan penggantian piggyback dan filter untuk mendapatkan peningkatan tenaga yang maksimum.

Karena jika tidak, hanya akan mempengaruhi torsi dan tarikan sepeda motor jadi lebih enak

Selain itu, mengenai pengaruh pergantian knalpot ke performa, tergantung pada setelan mesin, leher, dan tipe muffler.

Menyoal harga, knalpot slip-on yang hanya terdiri dari muffler, biaya yang dikeluarkan cenderung lebih murah ketimbang membeli knalpot full system.

Â