Sukses

Canggih, Mobil Listrik Hyundai Bisa Cari Tempat Pengisian Baterai Sendiri

Hyundai menghadirkan konsep kendaraan yang dilengkapi dengan sistem Automated Valet Parking System (AVPS).

Liputan6.com, Jakarta - Selain mobil listrik dan tanpa supir, saat ini banyak pabrikan roda empat yang mencoba mengembangkan berbagai teknologi mobilitas canggih lainnya. Bahkan, ada beberapa pabrikan yang mulai merancang solusi parkir otonom.

Melansir Autoevolution, Senin (7/1/2019), banyak pabrikan Jerman yang telah memiliki teknologi parkir otonom. Sedangkan Hyundai dan Kia juga telah mengumumkan bakal bertarung di persaingan parkir otomotatis.

Pabrikan asal Korea Selatan ini, menghadirkan konsep kendaraan yang dilengkapi dengan sistem Automated Valet Parking System (AVPS).

Seperti namanya, sistem ini dibuat dengan lebih mengutamakan untuk penggunaan mobil listrik. Nantinya, teknologi ini bakal menghemat waktu pengemudi untuk mencari tempat parkir yang dilengkapi dengan stasiun pengisian.

Mobil yang dibayangkan oleh Hyundai dapat dikontrol melalui smartphone. Dengan teknologi tersebut, pemilik dapat memerintahkan kendaraan untuk sampai ke stasiun pengisian.

Dengan menggunakan info yang diterima dari AVPS dan tempat parkir, mobil menavigasi secara otomatis ke stasiun pengisian nirkabel yang kosong.

Setelah mobil terisi penuh, jika kendaraan tidak dipanggil untuk digunakan, akan menuju sendiri ke tempat parkir kosong lainnya, sehingga membebaskan stasiun pengisian daya untuk mengakomodasi kendaraan listrik lainnya.

Setelah pemilik siap untuk pergi, mobil dapat dipanggil melalui aplikasi smartphone.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sistem ini, sudah dirinci oleh Hyundai pekan ini, namun belum mendekati produksi. Namun Hyundai berencana untuk mulai menjual teknologi ini sebagai bagian dari kendaraan otomatis Level 4 pada 2025.

Sebelum itu, kendaraan otonom akan diperkenalkan di beberapa kota pintar pada 2021.

Tujuan utama Hyundai adalah meluncurkan mobil yang sepenuhnya otomatis (Level 5), tetapi rencananya akan dilakukan tidak lebih awal dari 2030.

Video Terkini