Sukses

Penjualan Toyota Indonesia Tahun Lalu Turun, Ini Sebabnya

Untuk wholesale Toyota pada 2018 mencapai 352 ribu unit, sedangkan retail sales sebesar 357 ribu unit.

Liputan6.com, Jakarta - Persaingan di pasar otomotif, khususnya roda empat pada 2018 lalu memang cukup sengit. Banyaknya pemain dan model baru yang masuk, serta kondisi ekonomi menjadi salah dua alasan turunnya penjualan jenama asal Jepang yang beroperasi di Indonesia, Toyota melalui PT Toyota Astra Motor (TAM).

Dijelaskan Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT TAM, untuk wholesale Toyota pada 2018 mencapai 352 ribu unit, sedangkan retail sales sebesar 357 ribu unit. Jadi, untuk market share Toyota sendiri pada tahun lalu, masih berada di angka 31 persen.

"Hasil ini cukup lumayan, jika kita lihat kondisi dari kompetisi dan juga melihat kondisi dari pasar. Harapan kami untuk tahun ini, minimal bisa mempertahankan penjualan dan market share yang kita dapatkan di tahun lalu," jelas Anton, saat berbincang dengan wartawan di Bluegrass, Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Sementara itu, jika dilihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) memang belum merilis pencapaian seluruh penjualan tahun lalu. Jika dilihat dari data Januari sampai November 2018, market share untuk Toyota turun sekitar 4 persen jika dibandingkan pencapaian pada tahun lalu.

Sepanjang 11 bulan lalu, penjualan Toyota mencapai 325.500 unit dan tahun sebelumnya mencapai 347.626 unit. Sedangkan dari penjualan retail, Toyota mencatatkan penjualan sebanyak 320.957 unit tahun lalu, dan tahun sebelumnya, yaitu 2017 mencapai 335.127 unit.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sebagai informasi, Indonesia merupakan pasar keempat penjualan Toyota secara global, di bawah Amerika Serikat, Cina, dan Jepang.

Bahkan, pasar otomotif Tanah Air tidak hanya menjadi lumbung penjualan, tapi juga sebagai salah satu industri yang menjadi penting bagi prinsipal.

 

Â