Sukses

Cara Komunitas Moge Kumpulkan Dana Sosial

Yayasan ini memiliki tiga fokus utama, yakni operasi bibir sumbing bagi 100 anak, mengajak wisata 1000 anak dan tanggap bencana.

Liputan6.com, Jakarta Lima komunitas motor gede (moge) secara resmi bergabung dan membuat Yayasan Bikers Peduli, Ride n Share. Yayasan ini memiliki tiga fokus utama, yakni operasi bibir sumbing bagi 100 anak, mengajak wisata 1000 anak dan tanggap bencana.

Untuk keperluan ini, dana yang akan digelontorkan mencapai dari Rp2 miliar selama satu tahun. Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Yayasan Bikers Peduli, Tito Sulitio saat penandatangan akte Yayasan di Cinere, Depok.

"In total, di luar tanggap bencana, itu Rp2 miliar untuk satu tahun. Iya itu hanya untuk bibir sumbing dan anak-anak wisata," kata Tito, Minggu 13 Januari 2019.

Untuk mendapatkan dana tersebut, yayasan akan melakukan beberapa cara, salah satunya melakukan lelang motor sumbangan salah satu komunitas moge. "Nanti tanggal 27 kita akan melakukan lelang motor sumbangan. Teman-teman punya aksesori enggak kepakai kayak bumper, lampu, nanti juga akan kita lelang. Lalu ada juga iuran dari para anggota. Lalu kita akan bikin independen swadaya komunitas," ujarnya.

Hanya khusus tanggal 27 Januari 2019, Tito memiliki target hingga Rp 300 juta. Pihaknya yakin dana yang dibutuhkan untuk kegiatan sosial akan terkumpul.

Sebagai informasi, kelima komunitas yakni tergabung dalam Yayasan ialah HOG JC (founder HOD/Harley Davidson owner), MEDDOCS (komunitas Dokter yang memiliki hobby berkendara motor besar), Pilotos (komunitas Pilot dengan hobby motor besarnya), GeSer Indonesia (komunitas motor BMW) dan REF (komunitas motor Royal Enfield).

2 dari 3 halaman

3 Kebiasaan Buruk Bikers yang Merusak Kulit

Bagi bikers, sepeda motor dinilai mampu mengatasi kemacetan di kota besar. Karena bisa melewati jalan pintas atau bermanuver di antara mobil-mobil yang terjebak macet. 

Tapi di saat cuaca sedang tak mendukung, seperti panas terik misalnya, justru bisa membuat kulit rusak. Berbeda dengan mobil yang memiliki pelindung, saat naik motor kulit rentan terpapar polusi dan debu.

Tanpa disadari, rusaknya kulit justru karena kebiasaan pemotor itu sendiri. Berikut kebiasaan buruk bikers yang bisa merusak kulit seperti dilansir Suzuki Indonesia.

1. Tidak Peduli Kebersihan Masker dan Sarung Tangan

Bukan hanya helm yang harus rutin dibersihkan, masker dan sarung tangan juga perlu dibersihkan. Jika Anda menggunakan masker sekali pakai, pastikan hanya memakainya selama satu hari saja. Sebab masker jenis ini tidak dirancang untuk pemakaian dalam jangka waktu lama.

Sedangkan jika memakai masker atau sarung tangan berbahan katun, selalu rutin menggantinya minimal dua hari sekali untuk menghindari penumpukan kotoran dan keringat yang terserap pada kain.

Jika sarung tangan bikers berbahan kulit, rutinlah melakukan penjemuran untuk menghilangkan bau tak sedap.

3 dari 3 halaman

2. Tak Pakai Sunglasses

Helm yang menjadi peralatan standar saat menunggangi motor harus juga diperhatikan bagian visor atau kaca. Sebab, jika kaca helm tak bisa meredam sinar matahari, pakailah sunglasses (kacamata hitam) sebagai perlengkapan tambahan ketika mengendarai motor.

Kenapa penting? Karena ketika berkendara saat pagi hingga siang hari, wajah akan terpapar sinar UV secara langsung. Kulit yang tak mampu menahan sinar UV di sekitar area mata rentan mengalami penuaan dini. Sehingga dengan menggunakan kacamata hitam, setidaknya kulit akan lebih terlindungi.

3. Menyelipkan Ponsel di Dalam Helm

Kebiasaan ini selain berimbas pada keselamatan selama berkendara, juga berimbas pada kesehatan kulit wajah. Layar ponsel yang kotor dan penuh bakteri akan menyatu dengan keringat di kulit pipi. Alhasil, pori-pori akan tersumbat dengan kotoran yang tertahan dan menumpuk di wajah sehingga memunculkan jerawat.

Sumber: Otosia.com