Sukses

Wow, Inden Honda Super Cub 125 Sampai Akhir Tahun

PT Astra Honda Motor (AHM) secara resmi meluncurkan Honda Super Cub C125 di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, yang berlangsung di ICE, BSD, Tangerang Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) secara resmi meluncurkan Honda Super Cub C125 di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, yang berlangsung di ICE, BSD, Tangerang Selatan.

Meskipun bergaya klasik, namun Honda Super Cub C125 tetap mengusung fitur dan gaya modern di motor yang dibanderol Rp 55 juta ini.

Berstatus impor, motor pabrikan otomotif Jepang tersebut masih berstatus inden hingga saat ini. Hal itu diungkapkan langsung Chief Marketing Officer PT Wahana Makmur Sejati, Edi Setiawan di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

"Kalau SPK saya enggak terlalu hafal, karena nambah terus tiap harinya. Tapi kalau enggak salah, Forza 300 unit, dari IMOS. Super Cub enggak banyak paling 100," kata Edi, Rabu 16 Januari 2019.

Saat disinggung inden Super Cub C125 hingga akhir tahun, Edi membenarkan hal tersebut. Ia menyebut, banyaknya pemesanan yang masuk tidak sesuai dengan jumlah kuota impor yang ada saat ini.

"Super Cub itukan barangnya retro, jadi orang yang punya histori pasti beli. Inden Forza lebih dari 6 bulan. Iya, kalau distribusinya cuma segitu kapan mau selesainya (inden Super Cub hingga akhir tahun)," ujar Edi.

Edi juga menyebut, pembeli Forza yang telah terpenuhi tidak lebih dari 20 unit dan Super Cup hanya 9 unit.

"Kayanya sedikit banget yang baru diterima satu base. Satu base C125 9-10 unit belum masuk lagi, Forza kurang dari 20 unit," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Fakta Unik Honda Super Cub yang Belum Anda Ketahui

Honda Super Cub C125 generasi terbaru diluncurkan oleh PT Astra Honda Motor untuk pasar Indonesia di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018. Harganya Rp 55 juta (OTR Jakarta). Dirilis sebagai sebuah penghargaan bagi model Super Cub C100, yang pernah menjadi motor terlaris Honda.

Pada 2017 lalu, tercatat 100 juta Super Cub sudah diproduksi oleh merek berlambang sayap ini. Angka itu membuatnya sebagai motor paling banyak diproduksi oleh sebuah pabrikan. Faktanya, bukan angka itu saja yang fenomenal. Super Cub merupakan pionir di banyak lembar sejarah industri, khususnya sepeda motor.

 

 
 

 

Motor Bebek ‘Pertama’

Era motor bebek (moped) mungkin sudah dimulai jauh di Eropa sebelum Honda merilis Super Cub. Namun bebek yang sudah duluan melenggang, kebanyakan masih menggunakan pedal untuk dikayuh. Fungsinya pun tak jauh dari sepeda tak bermesin, hanya saja memiliki perangkat mekanikal untuk meringankan kerja pengendara. Kepraktisannya pun masih kalah dengan jenis skuter.

Para pimpinan Honda, saat itu (1956), sedang melakukan turing ke Eropa pun melihat ide, ada potensi jenis motor kompak ini untuk berkembang. Riset demi riset, mereka pun sepakat untuk menyajikan motor yang memiliki kepraktisan tingkat tinggi, mudah perawatannya, nyaman dikendarai dan mampu dikembangkan di masa depan.

Manifestasinya Honda Super Cub C100 (1958). Motor bebek dengan sejumlah solusi atas kebutuhan masyarkat kala itu. Mesinnya 50-cc 4-tak pada konstruksi rangka backbone. Kemampuannya untuk menjelajah lebih di atas motor bebek yang ada saat itu. Bahkan kenyamanannya mendekati motor naked bike yang saat itu berukuran besar. Ukuran pelek yang besar juga membuatnya andal di jalan lebih dari jenis skuter. Potensi pengembangan desain? Lihat saja Supra GTR150 yang ada sekarang, DNA bebeknya mengalir dari C100.

Baca selengkapnya di sini.