Sukses

Builder Indonesia Terpana di Negeri Pizza, Apa yang Terjadi?

Tak cuma menghadiri Motor Bike Expo Verona 2019, para builder Indonesia yang tak lain pemenang Suryanation Motorland 2018, mencoba menggali ilmu lebih dalam mengenai dunia kustom di Italia.

Liputan6.com, Jakarta - Tak cuma menghadiri Motor Bike Expo Verona 2019, para builder Indonesia yang tak lain pemenang Suryanation Motorland 2018, mencoba menggali ilmu lebih dalam mengenai dunia kustom di Italia. Mereka pun menyambangi Rebuffini sebagai produsen produk aftermarket khusus untuk Harley-Davidson ternama di Negeri Pizza.

Rebuffini sendiri bermarkas di di kota Cassaga, Bergamo. Di sini, rombongan tim Suryanation Motorland disambut Rebuffini Livio yang tak lain CEO dan juga Desainer dari Rebuffini.

Datang sebagai tamu, rombongan berkesempatan untuk berdiskusi dan melihat proses pembuatan salah satu produk aftermarket terbesar di dunia.

"Para peserta bisa mendapatkan inspirasi dan juga berdiskusi langsung mengenai pembuatan produk aftermarket yang dibutuhkan oleh pecinta motor custom. Ini akan menjadi sebuah pengalaman berharga bagi para pemenang untuk dibawa pulang ke Indonesia," terang Rizky Dwianto, Suryanation Motorland Committee dalam keterangan resminya.

Menurut Rebuffini, kunci utama dari pembuatan sebuah part aftermarket adalah kualitas dari produk tersebut. "Proses lain yang juga penting pada pembuatan sebuah part aftermarket motor adalah melihat tren yang sedang berkembang dan juga mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan," tambahnya.

Berkah bagi salah satu anggota rombongan, yakni Saibu Panjaitan. Di sini dirinya menemukan part kustom yang selama ini dibutuhkan dalam proses membangun motor kliennya.

"Kebetulan sekali saya membutuhkan part untuk disc brake salah satu customer saya yang sempat terhenti karena kesulitan untuk mencari part yang sudah dikustom. Selanjutnya saya bisa berhubungan langsung dengan Rebuffini mengenai ukuran dan detail barang yang saya butuhkan," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain Saibu Panjaitan, anggota lain yang tidak kalah terpukau dengan cara kerja dan karya Rebuffini adalah Safrudin Brew. Dirinya mengaku mendapat pengalaman berharga bisa melihat langsung produksi part-part aftrermarket dengan dukungan mesin CNC yang canggih.

"Walaupun pabrik yang dimiliki tidak terlalu besar tetapi mereka tetap bisa bekerja dan memproduksi part aftermarket dengan kualitas yang sangat baik. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga dan menginspirasi saya untuk bisa berkarya sebaik mereka," kata Safrudin.

Puas menggali ilmu di Rebuffini, rombongan berkunjung ke museum MV Agusta yang terletak tidak jauh dari kota Milan. MV Agusta atau Meccanica Verghera Agusta sendiri didirikan oleh Giovani Agusta dan mulai diproduksi pada 1945.

Sekadar informasi, sebelum mulai memproduksi motor ternyata pabrikan ini terlebih dulu memproduksi mesin-mesin yang digunakan oleh dunia penerbangan.