Liputan6.com, Jakarta - Meski resmi meluncurkan PCXÂ listrik di Indonesia, Kamis (31/1), PT Astra Honda Motor (AHM) ternyata masih ogah menjual kendaraan ramah lingkungan tersebut. Saat ini skema bisnis yang ditawarkan perusahaan otomotif Jepang itu ialah penyewaan secara fleet kepada perusahaan.
AHM mengaku pihaknya masih harus melihat perkembangan motor listrik di Indonesia, mulai dari gaya penggunaan, jarak tempuh, hingga sistem kepemilikan.
"Nanti pasti akan kita kaji lagi bersama, karena ini juga masih tahap awal. Masih bisa dikembangkan lagi semuanya," kata Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Advertisement
Saat disinggung target konsumen umum bisa membeli PCX listrik, Thomas enggan berkomentar lebih jauh. Ia hanya menegaskan hasil evaluasi dan juga kebijakan dari pemerintah soal kendaraan listrik masih harus ditinjau kembali.
"Menyangkut soal harga, dan juga banyak hal lain harus kita kaji lagi dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini kami belum bisa memperkirakan juga berapa harganya. Masih butuh waktu, karena itu sekarang kami terapkan skema sewa dulu kepada perusahaan yang ingin menggunakan skuter ini sebagai motor operasional," tuturnya.
Â
Komponen Lokal Pada PCX Electric
Saat ini Honda PCX Electric sudah diproduksi secara lokal di pabrik Astra Honda Motor (AHM) di Sunter, Jakarta Utara.
Meski demikian kandungan komponen lokalnya jauh lebih sedikit dibandingkan PCX lainnya.
Untuk PCX Konvensional kandungan lokalnya mencapai 95 persen, sedangkan model hibrida sekitar 90 persen.
"Untuk PCX Electric masih di bawah 50 persen, tetapi ke depan pasti akan terus bertambah," ujar Thomas.
Advertisement