Liputan6.com, Jakarta Honda PCX Listrik resmi mengaspal di Indonesia. Tanpa mesin konvensional, sumber tenaga Honda PCX listrik tersimpan di dalam baterai.
Honda PCX listrik punya inovasi yang memudahkan penggunanya, berupa baterai bithium-ion yang bisa lepas pasang. Prinsip kerjanya mirip sumber daya telepon genggam zaman dulu, yang bisa di-charging menggunakan alat pengisian eksternal. Namun, bagaimana durabilitasnya?
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya perlu diketahui dulu, baterai yang dipakai adalah buatan Panasonic. Baterai itu milik Astra Honda Motor (AHM) dan tidak menjadi milik konsumen. Baterai bisa ditukar setiap saat kalau mau mengisi di stasiun pengisian. Tinggal ganti saja, konsumen nantinya tidak akan tahu dan tidak perlu tahu umur baterai. Yang tahu hanya pihak AHM.
Honda telah melakukan serangkaian pengujian. Pengetesannya menyerupai kondisi yang sering terjadi di jalan. Pertama, getaran. Sumber daya Honda PCX listrik diletakkan pada alat khusus yang menguncangnya dengan keras. Tujuannya, untuk mengetahui komponen tetap terjaga dan mampu mempertahankan performa saat melewati jalan tidak rata.
Selanjutnya tes benturan. Pengujian ini dilakukan dengan menjatuhkan baterai Honda PCX listrik dari ketinggian tertentu. Honda ingin memastikan, komponen tak mengalami kebocoran atau meledak ketika motor mengalami kecelakaan.
Terakhir, uji suhu dan air. Maksud pengetesan ini untuk mengetahui, apakah kondisinya tetap prima performanya; aman saat berhadapan cuaca panas yang ekstrem atau hujan deras.
“Kami memastikan baterai Honda PCX listrik andal,” jelas Makoto Mitsukawa, Development Manager Honda PCX Electric di Jakarta, Kamis (31/01).
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Masa Pakai Baterai
Bicara masa pakai, menurut Makoto, life cycle sumber daya Honda PCX listrik mencapai 700-an. Artinya baterai ini dapat di-charging dari posisi kosong sampai penuh sebanyak 700-an kali. Bila dihitung setiap hari melakukan pengisian daya, berarti komponen itu dapat bertahan selama kurang lebih 2 tahun.
Namun, setelah melewati 2 tahun, bukan berarti baterai tak bisa dipakai atau dayanya benar-benar habis. Hanya performanya mengalami penurunan. Adapun skema yang mengharuskan pengguna untuk mengganti dengan perangkat baru, ketika kondisi sumber daya hanya mencapai level 60 persen.
“Setelah dua tahun, baterai mengalami penurunan performa menjadi 80 persen. Sebenarnya ini masih bisa dipakai. Tetapi kinerjanya agak kurang. Pengaruhnya ke jarak tempuh,” tambahnya.
Advertisement
Cara Mengisi Baterai
Terdapat dua cara dalam mengisi tenaga baterai PCX listrik. Pertama, menghubungkan motor secara langsung dengan sumber listrik. Pengguna cukup menarik kabel yang sudah disediakan dalam tempat yang sebelumnya merupakan ruang tangki bahan bakar. Teknik ini sederhana, tetapi butuh waktu pengisian terbilang lama, 6 jam. Selain itu, daya yang dibutuhkan relatif besar mencapai 500 Watt.u
Cara kedua dengan mencabutnya dari motor, kemudian di-charge memakai perangkat eksternal khusus yang disediakan Honda. Opsi ini bisa memangkas waktu pengisian menjadi 4 jam dengan daya per-unit sekitar 350 Watt.
“Lebih cepat karena yang charging itu cuma satu baterai. Perangkat eksternalnya hanya bisa mengisi satu baterai. Kalau yang dicolok langsung ke motor itu langsung mengisi dua baterai. Makanya lebih lama,” jelas Technical Service Division PT AHM, Reza Rezdie.
Untuk melepaskannya juga tak sulit. Honda sudah mengatur agar semua orang bisa melakukannya. Buka jok terlebih dahulu untuk mengakses sumber daya. Kemudian tarik atau dorong tuas pengunci. Pemilik PCX Electric tinggal mengangkat sumber daya dari tempatnya. Untuk memasangnya kembali, lakukan dengan membalik prosedur tadi. Sayangnya, bagi pengendara wanita mungkin kesulitan, karena komponen itu beratnya kurang lebih 10 kg.
(Hfd/Odi)
Sumber: Oto.com