Liputan6.com, Jakarta - Selain motor listrik, salah satu teknologi yang sedang dikembangkan oleh beberapa pabrikan otomotif adalah motor terbang. Motor terbang bukan sekedar mimpi, karena beberapa pengujian dan juga videonya sudah tersebar di dunia maya.
Salah satu yang sedang berusaha mewujudkannya adalah Ludovic Lazareth, seorang penemu asal Prancis sekaligus pemilik Lazareth Auto-Moto. Motor terbang prototype terbarunya yaitu Lazareth LMV 496 telah diperkenalkan ke masyarakat luas pada 31 Januari 2019 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari Journaldugeek.com, Lazareth LMV 496 memiliki 4 roda (2 depan 2 belakang) yang dilengkapi turbin dari JetCat, perusahaan asal Jerman. Keempat roda tersebut dapat terbuka secara otomatis hanya dengan menekan tombol di setir.
Selain itu, Ludovic Lazareth juga menggandeng perusahaan asal Perancis lainnya, NTN-SNR. Mereka bertanggung jawab pada mekanisme perputaran roda pada Lazareth LMV 496.
Sayangnya, masih belum ada informasi lebih detail terkait ketinggian dan kecepatan maksimal yang mampu dicapai oleh Lazareth LMV 496, begitu juga versi produksinya.
Diperkenalkannya Lazareth LV 496 ke masyarakat menjadi penanda bahwa industri otomotif semakin dekat dengan masa depan. Bahkan, kepolisian di Dubai juga tengah mempelajari armada baru mereka yang juga merupakan motor terbang.
Sumber: Otosia.com
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Mau Sepeda Motor Terbang, Siapkan Rp 2 Miliar
Hoversuft, perusahaan teknologi asal Rusia yang berbasis di California, Amerika Serikat, mengumumkan produk sepeda motor terbang Hoverbike Scorpio 3 (S3) yang sudah dapat dipesan dengan banderol US$ 150 ribu atau sekitar Rp 2,2 miliar.
Seperti diketahui Hoverbike S3 merupakan sepeda motor terbang yang digadang-gadang menjadi salah satu solusi dari semakin padatnya jalan raya.
Â
BACA JUGA
Â
Dengan sepeda motor terbang, maka hal ini dipercaya mampu mempersingkat jarak dan waktu tempuh untuk sampai di tempat tujuan.
Dalam keterangan di situs resmi Hoversuft, Hoverbike S3 baru akan dikirim pada 2019 mendatang, namun terlebih dahulu calon konsumen memberikan uang deposit sebesar US$ 10 ribu atau sekitar Rp 145 juta. Â
Advertisement