Liputan6.com, Jakarta - Meski menyandang gelar mobil termurah di dunia, Tata Nano kabarnya akan segera disuntik mati. Kabar tersebut muncul setelah angka penjualan yang dicatatkan sangat kecil.
Bahkan selama bulan Januari 2019 tidak ada produksi dan penjualan yang dilakukan untuk mobil mungil tersebut di pasar otomotif India.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu berbanding terbalik bila dibandingkan Januari 2018 lalu. Tahun lalu, penjualan Nano tercatat di angka 62 unit. Tak hanya di pasar domestik, angka penjualan untuk ekspor juga tidak memiliki perbedaan karena tak satupun Tata Nano terjual sepanjang Januari 2019.
Ini merupakan kali pertama Tata Nano tak terjual satupun sejak diluncurkan pada 2008 lalu. Mobil pabrikan India itu juga ditarik keluar dari pasar ekspor beberapa negara seperti Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka sejak awal 2018.
Mobil ini tidak mematuhi peraturan keselamatan berkendara. Di negara itu, mobil setidaknya memiliki satu airbag dan fitur inilah yang tak dimiliki oleh Tata Nano.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Perusahaan juga belum memberikan tanggapan tentang spekulasi penghentian produksi karena penjualan yang minim. Tata Group telah menghentikan produksi mobil ini sejak Juli 2018 dari pabrik di Sanad, India. Akan tetapi, produksi masih jalan terus dan eksklusif berdasarkan pesanan.
Tata Nano adalah buah impian Ratan yang ingin menghadirkan mobil murah kepada masyarakat. Perusahaan ini menghadirkan Tata Nano pada Januari 2008 dengan harga senilai Rp20 juta.
Ratan mengaku bersalah karena telah mempromosikan Tata Nano sebagai mobil termurah.
Tata Nano merupakan mobil citycar bermodel hatchback empat pintu. Tata membenamkan mesin I2 SOHC MPI berkapasitas 0,62 liter dan memiliki transmisi manual 4 percepatan atau transmisi otomatis 5 percepatan.
Mobil mungil ini memiliki panjang 3 meter dan lebar 1,49 meter. Bobot kendaraan ini seberat 600-635 kilogram
Advertisement