Sukses

Tarikan Gas Motor Injeksi Tidak Stabil, Ini Penyebabnya

Saat akan berkendara motor, hal utama agar motor dapat melaju ialah menarik handle gas. Namun apabila pada saat menarik handle gas terjadi ketidakstabilan seperti motor akan mogok, pasti pengendara akan merasa tak nyaman.

Liputan6.com, Jakarta - Saat akan berkendara motor, hal utama agar dapat melaju ialah memuntir handle gas. Namun apabila pada saat menarik handle gas terjadi ketidakstabilan seperti akan mogok, pasti pengendara akan merasa tak nyaman.

Terlebih bagi yang sudah memiliki sepeda motor berteknologi injeksi dan kurang mengerti apa penyebab dan cara memperbaiki motor agar nyaman digunakan kembali.

Berikut 6 penyebab gas motor injeksi tidak stabil seperti dilansir Honda Cengkareng, Jumat (15/2/2019).

1. Saringan Udara Tidak Berfungsi

Fungsi utama saringan atau filter udara ialah menyaring udara yang masuk ke dalam ruang bakar agar tidak tercampur dengan partikel kotoran dan debu. Apabila kondisi filter udara kotor maka akan berakibat pada tarikan gas motor jadi berat dan tidak stabil.

Motor juga akan mendadak mati atau mogok bila filter udara yang kotor tetap digunakan. Filter udara menjadi kotor dapat disebabkan lingkungan yang berdebu dan usia pemakaian. Pastikan pemilik motor sering cek kondisi saringan udara.

2 dari 7 halaman

2. Jarak Renggang Busi Tidak Tepat

Busi dengan pengaturan kerenggangan yang sesuai dapat bekerja dengan baik. Ukuran kerenggangan mempengaruhi suhu pengapian busi, sehingga akan berpengaruh terhadap pembakaran bahan bakar dan udara di dalam mesin.

Memperbesar kerenggangan busi akan menghasilkan percikan api yang lebih besar, sehingga beberapa mesin yang dimodifikasi biasanya bisa lebih maksimal.

Meski demikian, pemasangan busi yang tidak tepat dapat menyebabkan insulator retak sedangkan cara pengencangan busi yang terlalu keras dapat menyebabkan ulir patah. Hal inilah yang menyebabkan tarikan gas tidak stabil pada motor injeksi.

3 dari 7 halaman

3. Setelan Klep Tidak Sesuai

Penyebab gas tidak stabil dapat juga diakibatkan oleh setelan klep yang tidak sesuai. Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh penyetelan klep atau valve.

Jika setelan klep terlalu rapat tidak sesuai standar, klep akan cepat membuka dan lebih lama menutup, pembukaan yang lebih lama membuat gas lebih banyak masuk.

Apabila setelan klep terlalu renggang berarti klep terlambat membuka dan cepat menutup. Apabila hal ini terjadi pada klep masuk maka pemasukan campuran bahan bakar udara berlangsung cepat sehingga jumlah campuran yang masuk sedikit.

 

4 dari 7 halaman

4. Putaran Stasioner Mesin Kurang dari Standar

Terlihat sepele namun bila diabaikan dapat berakibat tidak baik pada motor khususnya pada tarikan gas. Apabila putaran stasioner terlalu rendah, dapat menyebabkan tarikan gas tidak stabil.

Setelan putaran stasioner kurang dari standar menjadi penyebab utama dari tarikan gas tidak stabil.

 

 

5 dari 7 halaman

5. Terjadi Kerusakan Sensor Injeksi

Injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar, dengan mengubah partikel-partikel menjadi kabut. Injektor pada sistem PGM-FI bisa menciptakan partikel bahan bakar terhalus di dunia.

Namun bila injektornya kotor akibat mengkonsumsi bensin yang kurang bagus, dapat mempengaruhi kualitas semprotan bensinnya. Efeknya, tarikan gas motor menjadi tidak stabil.

 

6 dari 7 halaman

6. Kurang Tekanan Bahan Bakar

Setiap motor Honda injeksi dilengkapi dengan pompa bahan bakar atau fuel pump. Tekanan pada pompa bahan bakar dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan fuel pressure gauge.

Ukuran tekanan bahan bakar ini disesuaikan dengan tipe dari masing-masing sepeda motor itu sendiri. Apabila tekanan bahan bakar kurang dari standar, penyebabnya ialah tarikan gas tidak stabil.

7 dari 7 halaman

Infografis Motor Listrik

Video Terkini