Sukses

Jarak Pandang Lampu LED Dianggap Terbatas, Begini Penjelasannya

Seiring dengan perkembangan teknologi, lampu kendaraan saat ini mulai bergeser kepada teknologi light-emitting diode (LED).

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan perkembangan teknologi, lampu kendaraan saat ini mulai bergeser kepada teknologi light-emitting diode (LED).

Banyak pabrikan otomotif telah memanfaatkan lampu LED sebagai pencahayaan utama pada kendaraan terbaru. Kelebihannya, lampu jenis ini menjanjikan sinar yang lebih terang dan konsusi listrik yang rendah.

Selain itu, lampu LED juga diklaim punya lifetime yang lebih baik. Meskipun belum ada yang dapat memberikan kepastian dapat tahan betapa lama lampu tersebut.

Meski demikian, lampu LED kabarnya tidak memiliki pencahayaan yang baik saat kondisi jalan berkabut. Menanggapi hal tersebut Head Product Improvement Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi, memberikan penjelasannya.

"Jadi standar cahaya untuk lampu putih dan kuning tergantung kondisinya. Kalau kondisi terang, lampu putih lebih terang dibanding kuning. Begitu juga sebaliknya. Kuning itu dalam kondisi kabut lebih bagus," kata Bambang.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Karena itu Bambang menyebut fog lamp pada kendaraan biasanya akan disematkan lampu berwarna kuning. Hal itu untuk membantu pengendara saat melintasi jalan dengan jarak pandang terbatas.

"Itulah kenapa fog lamp warna kuning. Karena kan kita enggak selalu melintasi jalan pegunungan yang banyak kabut. Paling sebulan sekali. Jadi kalau pegunungan yang berkabut itu tambah fog lamp yang warna kuning," ujar Bambang.

Apabila pengendara hanya menggunakan lampu LED saat melintasi jalan berkabut, Bambang menegaskan konteksnya tidak sampai berbahaya karena penerangan berwarna putih masih bisa berfungsi meski jarak yang ditembus tidak sejauh lampu berwarna kuning.

"Kalau pakai LED saja itu konteksnya tidak berbahaya. Tapi terbatas jarak pandangnya. Misalkan pakai kuning bisa 200-300 meter, putih hanya 100 meter," tuturnya.

 

Â