Liputan6.com, Jakarta - Pada umumnya, sepeda motor menggunakan pelek dengan ukuran diameter yang sama baik pada bagian depan maupun belakangnya. Namun pada motor trail, ukuran roda depan dan belakang berbeda. Dengan kata lain, diameter ban depan lebih besar ketimbang belakang.
Dijelaskan Ibnu Baskoro selaku Department Training Sales PT Sumi Rubber Indonesia (produsen ban Dunlop), filosofi ban off-road untuk ukuran ban depan lebih besar karena pada motor ini untuk meredam kejutnya adalah ban depan, dan ban belakang untuk membantu saat belok.
Advertisement
Baca Juga
"Ukuran ban depan itu untuk melibas gelombang yang besar-besar pada lintasan offroad, dengan travel shock depan yang juga lebih panjang dibandingkan motor on-road, maka membutuhkan diameter lebih besar rodanya, supaya mudah melibasnya," kata Ibnu di sela peluncuran Dunlop DGX-01 di Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Selain ukuran yang berbeda, pelek ban off-road juga umumnya menggunakan model jari-jari. Tidak seperti motor on-road yang mulai beralih menggunakan pelek palang.
"Pelek ini dirancang untuk kekuatan, kalau pelek palang diciptakan untuk motor on-road karena biasanya lebih ringan,"
"Jadi kalau makin ringan power-nya bisa tersalurkan, kalau off-road kan banyak bumpy dan hentakan maka dibutuhkan pelek yang lebih kuat," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ternyata, Honda Punya Motor Bebek Bergaya Trail
Motor bebek bergaya trail biasanya adalah hasil modifikasi pemilik bebek yang ingin melibas trek offroad atau sekedar tampil berbeda.
Ternyata, para pemotor di Filipina tidak perlu melakukan modifikasi. Pasalnya, Honda telah memiliki motor bebek dengan tampilan dan cita rasa layaknya motor trail.
BACA JUGA
Produk tersebut adalah Honda XRM125 DS. Jika dilihat dari depan, motor ini begitu kental dengan aura Honda CRF. Sedangkan bagian belakangnya lebih mirip Honda Supra.
Mudahnya, Honda XRM125 DS adalah motor bebek yang dilengkapi dengan suspensi depan teleskopik panjang layaknya motor sport, setang naked, dan lampu mirip Honda CRF150 yang beredar di Indonesia.
Selain itu, bodi belakangnya juga terlihat lebih besar karena terinspirasi dari Honda CRF series. Setangnya dibuat layaknya motor sport dan dilengkapi dengan hand-guard serta terdapat sepatbor tinggi di bawah headlight.
Selebihnya, Honda XRM125 DS masih mempertahankan modelnya sebagai motor bebek. Tengok saja penggunaan knalpot di bawah, tangki di bawah jok, dan bagasi kecil.
Untuk urusan performa, Honda XRM125 DS mengandalkan mesin 1-silinder SOHC horizontal 124,8cc air-cooled bertenaga 9,3 Tk dengan torsi 10,4 Nm.
Harga jual Honda XRM125 DS di Filipina mencapai PHP66.900, sekitar Rp18 jutaan dan tipe DSX PHP70.400, setara Rp19 jutaan. Sedangkan Honda XRM125 Motard yang dilengkapi ban aspal dan pelek palang (cast-wheel) dibanderol PHP72.600 atau sekitar Rp19,7 jutaan (Kurs PHP1 = Rp271).
Sumber: Otosia.com
Advertisement