Liputan6.com, Jakarta - Pasar mobil murah ramah lingkungan atau LCGC semakin turun. Berdasarkan analisa dari salah satu pabrikan mobil di Indonesia, Toyota, penurunan segmen mobil murah karena banyaknya pilihan model di Indonesia, dan salah satunya motor-motor premium.
Dijelaskan CEO FIF Group, Margono Tanuwijaya, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, perusahaan pembiayaan khusus sepeda motor ini menyatakan, konsumen mobil murah memang bisa saja memilih motor premium, namun itu tidak akan terjadi dalam jumlah yang besar.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak, yang beralih tidak banyak. Sama seperti saat LCGC muncul, pengguna motor premium akan berpindah atau sebaliknya," jelas Margono saat berbincang dengan wartawan di bilangan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Lanjut Margono, pihaknya menganggap motor premium berbeda dengan motor besar (moge). Jadi, yang termasuk di dalam kategori motor premium, seperti Honda Forza, Honda PCX, Yamaha NMax, Honda CBR 250, dan Kawasaki Ninja 250.
"Saya rasa tidak banyak irisannya, karena sepeda motor seperti Honda CBR bukan segmennya LCGC juga, dan pasti segmennya anak muda yang suka racing (balap). Saya rasa overlap-nya pasti ada, kalau konsumen mobil LCGC beli PCX, kan bisa juga tapi bukan karena penggunaannya," pungkasnya.
Untuk diketahui, saat ini di pasar Indonesia, segmen LCGC mendapatkan beberapa pilihan model, seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Suzuki Karimun Wagon R, Datsun GO dan GO+, Toyota Calya, dan Daihatsu Sigra.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Daihatsu Ayla Turbo, Mobil Murah Sekuat Toyota 86
Sebagai bagian dari tren otomotif, mobil konsep Daihatsu Ayla turbo ini dirancang untuk menunjukkan kemampuan rancang bangun R&D Daihatsu di Indonesia. Selain itu, mobil ini juga untuk memberikan inspirasi dalam memodifikasi kendaraan, khususnya yang menggunakan teknologi turbo.
Modifikasi Daihatsu Ayla turbo ini memiliki perubahan yang signifikan, meliputi mesin, transmisi, knalpot, bodi, suspensi, roda, dan yang utama adalah penyematan komponen turbocharger, sehingga mobil konsep Ayla turbo ini layak uji di sirkuit, serta sesuai dengan standar regulasi yang ditetapkan Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Tak hanya itu, melalui uji coba dengan pengetesan mobil yang dilakukan Daihatsu, Ayla turbo menghasilkan tenga sebesar 200 Tk dengan torsi 242 Nm. Dan akselarasi dari 0 sampai 100 km/jam yang dapat ditempuh 10,3 detik. Tenaga dari mesin tersebut lebih besar dibanding Toyota 86 standar. Toyota 86 mengadopsi mesin 2,0 liter boxer yang menghasilkan tenaga 197 Tk dengan torsi puncak 205 Nm.
Â
Advertisement