Liputan6.com, Jakarta - Penjualan kendaraan bermotor di Indonesia, baik mobil atau motor masih cukup menjanjikan. Bahkan, jika dilihat dari persentasenya, pembelian secara kredit masih lebih besar, dibanding secara tunai.
Melihat pasar yang masih cukup besar, Pegadaian juga tertarik untuk berbisnis di industri otomotif ini dengan memiliki program pembiayaan kendaraan bermotor (mobil dan motor) baru atau bekas. Uniknya, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melayani kredit dengan sistem syariah, bernama Amanah.
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskan Amalia Komalasari, Pimpinan Cabang pegadaian Kebayoran baru, Jakarta Selatan ini, dengan sistem syariah ini, program kredit Pegadaian tidak menerapkan bunga, melainkan mun'ah atau sewa modal.
"Dengan sistem ini, pastinya lebih murah dibanding dengan leasing di Indonesia," jelas Amalia saat ditemui di Pegadaian Kebayoran Baru, beberapa waktu lalu.
Dengan program ini, konsumen bisa memiliki kendaraan dengan mudah. Untuk tenornya sendiri, jika calon konsumen meminjam uang untuk membeli kendaraan lebih dari Rp 400 juta, maka jangka waktunya bisa sampai lima tahun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
"Tapi, untuk kendaraan di bawah Rp 100 juta, hanya satu sampai tiga tahun. Biaya Mun'ah hanya 0,9 persen sehingga lebih kompetitif dibanding leasing manapun di indonesia," tegasnya.
Tidak hanya itu, untuk program pembiayaan kendaraan bermotor ini, Pegadaian menetapkan uang muka atau down payment (DP)yang cukup rendah, sekitar 10 persen untuk motor, dan 20 persen mobil.
Â
Advertisement