Liputan6.com, Jakarta - Mengecek tekanan angin pada ban merupakan salah satu faktor penting yang harus dilakukan pemilik kendaraan. Sebab, ban menjadi bagian penting dalam sebuah kendaraan, terlebih jika digunakan sehari-hari.
Tekanan angin ban pada pada setiap kendaraan berbeda-beda. Frankie Paduli, Manager General Affair PT Bridgestone Tire Indonesia menyarankan agar tekanan angin disesuai dengan anjuran yang telah ditetapkan.
Advertisement
Baca Juga
"Biasanya ada di palang pintu standar untuk tekanan angin. Kita sarankan mengikuti itu," kata Frankie belum lama ini di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Selain faktor kenyamanan saat berkendara, tekanan ban juga sangat berpengaruh pada umur ban. Ban mobil yang jarang dicek dan memperhatikan hal ini cenderung memiliki umur lebih pendek.
"Tekanan angin berpengaruh terhadap umur ban disamping cara mengemudi. Hal ini bisa terjadi kalau tekanan angin ban sudah kurang dan tidak dicek secara reguler," ujar Frankie.
Selanjutnya
Karena itu, Frankie mengimbau pemilik kendaraan untuk mengecek tekanan angin setiap 2-3 minggu. Tekanan angin pada ban harus disesuaikan tak boleh kekurangan dan terlalu berlebihan.
"Biasanya 2-3 minggu harus dicek sedangkan nitrogen bisa 1 bulan. Karena kalau kurang berarti posisinya akan menonjol di ujungnya saja dan tidak aus merata, pemakaian akan lebih cepat di sana. Jika terlalu kencang juga sama, cuma ujungnya saja dan ausnya tidak merata juga," tutur Frankie.
Advertisement
Apa Fungsi Rotasi Ban Pada Mobil?
Memiliki fungsi penting pada kendaraan, ban merupakan salah satu komponen yag harus diperhatikan dan dirawat pemilik kendaraan.
Hal itu sejalan dengan kinerja ban yang harus menopang beban kendaraan sekaligus menghasilkan traksi optimal dengan permukaan aspal.
Mengingat fungsinya yang vital, ternyata ban mobil perlu dirotasi. Hal itu diungkapkan langsung Frankie Paduli, Manager General Affair PT Bridgestone Tire Indonesia.
"Mobil itu ada servis 1000-2000 Km. Setelah servis kalau merasa perlu dilakukan rotasi, ya kita lakukan. Jadi biar pemakaian dan habisnya ban bisa merata. Karena kadang jalan tidak rata, agak miring," katanya di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).
Rotasi ban memiliki tujuan agar seluruh ban aus secara merata. Sebagaimana diketahui, sistem penggerak roda depan atau belakang membuat telapak ban di bagian tersebut lebih cepat habis. 2 dari 3 halaman SelanjutnyaSelain itu, pengereman juga menyumbang tingkat keausan ban.
"Karena rata rata saat ini penggerak roda depan dan yang belakang ngikutin. Biasanya yang depan itu lebih cepat aus, jadi kita perlu melakukan rotasi," kata Frankie.