Liputan6.com, Jakarta - Mobil pedesaan atau yang juga disebut Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) siap dipasarkan bulan ini. Kendaraan tersebut, memang bakal digunakan dengan fungsi utama mengakomodasi kebutuhan masyarakat pedesaan.
Meskipun begitu, AMMDes yang bakal menggunakan mesin Diesel konvensional ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga berencana untuk mengembangkan AMMDes dengan tenaga listrik.
"Nanti, kami akan kembangkan AMMDes versi listrik. Jadi, mesin itu nanti akan diganti menggunakan tenaga dari baterai dan motor listrik," ujar Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Andika dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, ditulis Selasa (16/4/2019).
Advertisement
Putu menjelaskan secara teknis, AMMDes cukup memungkinkan untuk dibuat ke arah elektrifikasi.
Dengan begitu, nantinya selain daya tenaga yang sudah menggunakan listrik, Power Take Off (PTO) yang digunakan untuk menggerakkan beragam alat juga otomatis menggunakan listrik.
Selanjutnya
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), Reiza Treistanto menjelaskan bahwa AMMDes listrik baru berupa pembahasan yang sedang digulirkan untuk rencana ke depan.
Sampai saat ini pihaknya sendiri masih berkonsentrasi pada produksi yang baru saja dimulai.
"Konsentrasi kami sekarang pada unit yang sedang kami produksi dulu, karena kan baru bulan kemarin (Maret) kita mulai produksinya. Untuk listrik memang ada pembahasan, nanti juga akan didiskusikan lagi," tambah Reiza.
Advertisement
AMMDes Bakal Diekspor ke 49 Negara
Kendaraan serba bisa garapan PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) ini mendapat respon positif dari negara luar.
Langkah besar ini ditandai dengan penandatangan Letter of Intent oleh PT Kreasi Mandiri Wintor Distributor (KMWD), perusahaan pendistribusi AMMDes-KMW bersama PT Repindo Jagad Raya, pengekspor di acara “The 2nd AMMDes Summit and Exhibition”. Nantinya, ditargetkan 10 ribu unit dikirim hingga 2023 ke 49 negara di Afrika dan Asia.
Namun, ketika ditanya negara mana saja yang akan menerima unit dalam tahap awal, KMWD belum bisa memaparkan dengan jelas.
Menurut Rio Sanggau, Presiden Direktur KMWD, pihaknya perlu menggodok lebih dalam agar bisa menentukan destinasi ekspor, sekaligus varian unitnya.
“Jadi itu kan total 5 tahunan (rencana ekspor), kami harus bicara lebih detail. Negara mana yang jadi prioritas. Soalnya permintaan negara satu dengan yang lain berbeda,” ucapnya saat diwawancara Oto.com di ICE (Indonesia Convention Exhibition) BSD, Tangerang, Senin (15/04).
Selain penandatangan kerjasama ekspor, event juga dimanfaatkan untuk aktivitas serah terima unit AMMDes Ambulance Feeder kepada United States Agency for International Development (USAID).
Dua kendaraan yang diterima USAID bakal digunakan untuk pelayanan kesehatan. Hal ini menjadi bentuk pembuktian, AMMDes mempunyai fungsionalitas yang mampu memenuhi beragam kebutuhan.
“Tentunya ini satu hal yang luar biasa. Apalagi ini ada kepercayaan dari USAID untuk mengganti nama AMMDes menjadi ambulance pedesaan,” ungkap Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia dalam kesempatan yang sama.