Sukses

Masih Mahal, Harga Toyota C-HR Hybrid Bisa Lebih Murah Lagi

Harga Toyota C-HR hybrid ini masih menggunakan skema Pajak penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) lama.

Liputan6.com, Jakarta - Toyota C-HR hybrid telah resmi diperkanalkan di Indonesia. Mobil ramah lingkungan yang masih diimpor secara utuh dari Thailand ini, dibanderol mulai Rp 523,35 juta untuk single tone, dan juga Rp 524,85 untuk yang dual tone.

Namun, harga untuk mobil hybrid keempat di Indonesia dari PT Toyota Astra Motor (TAM) ini masih terbilang mahal. Pasalnya, harga Toyota C-HR hybrid ini masih menggunakan skema Pajak penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) lama.

"Masih menggunakan PPnBM yang lama, walaupun saya harus katakan bahwa ini harga yang spesial karena kalau normal case pasti lebih tinggi (harganya)," jelas Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, saat berbincang dengan wartawan di sela-sela peluncuran Toyota C-HR hybrid di Jakarta Pusat, belum lama ini.

Lanjutnya, saat ditanya apakah ada kemungkinan harga turun jika PPnBM terkait mobil hybrid sudah resmi diberlakukan, pria ramah ini menjelaskan hal tersebut bisa saja terjadi.

Untuk diketahui, pemerintah saat ini tengah menyiapkan skema PPnBM baru untuk mobil listrik, termasuk hybrid. Nantinya, mobil hybrid bakal dikenakan pajak sebesar 2 sampai 30 persen, tergantung kapasitas mesin dan emisi gas buang yang dihasilkan.

"Nanti kita pelajari, kalau bisa kami turunkan, ya akan kami turunkan harganya," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Toyota C-HR Hybrid Bakal Lebih Laris dari Versi Konvensional

Toyota C-HR hybrid resmi diniagakan di Indonesia, dengan banderol yang cukup kompetitif. Hanya mengalami perbedaan Rp 30 juta dari versi konvensional, crossover andalan raksasa asal Jepang ini, dilepas dengan harga Rp 523 juta on the road (OTR) Jakarta.

Dengan harga tersebut, PT Toyota Astra Motor (TAM) menargetkan penjualan C-HR hybrid ini bakal lebih laris dibanding versi bensin atau konvensional. Secara keseluruhan, target Toyota C-HR secara total sebanyak 50 unit perbulan, dan untuk versi hybrid sekitar 30 sampai 40-an unit.

"Toyota C-HR hybrid ini tidak mengalami perbedaan harga yang cukup besar, dan untuk segmen ini beda Rp30 juta secara psikologi tidak terlalu tinggi. terlebih, dengan perbedaan tersebut, konsumen sudah mendapatkan mobil hybrid, dan itu masih oke," jelas Anton Jimmi Suwandi, Direktur Pemasaran PT TAM, di sela-sela peluncuran Toyota C-HR hybrid, di Golf Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Lanjut Anton, untuk target konsumennya sendiri, merupakan pembeli mobil kedua atau ketiga. Biasanya, konsumen sudah memiliki mobil di kelas Toyota Fortuner dan Alphard, namun berkeinginan untuk memiliki, mobil yang lebih kompak, kecil, dan mudah parkir saat digunakan sendiri.

"Konsumen Toyota C-HR ini yang ingin tampil beda, jadi dengan segmen yang niche atau terbatas dan tidak banyak, jadi bisa lebih nyaman," tegasnya.