Sukses

Kemana Larinya Limbah Mobil Hybrid Toyota?

Salah satu permasalahan yang banyak disorot terkait mobil hybrid dan listrik ialah limbah baterai yang digunakan. Memiliki masa pakai, pengolahan baterai kendaraan menjadi salah satu hal yang harus difikirkan pabrikan otomotif di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu permasalahan yang banyak disorot terkait mobil hybrid dan listrik ialah limbah baterai yang digunakan. Memiliki masa pakai, pengolahan baterai kendaraan menjadi salah satu hal yang harus dipikirkan pabrikan otomotif di Tanah Air.

Isu limbah baterai kendaraan semakin mencuat kala pemerintah Indonesia merangkum aturan terkait program kendaraan emisi rendah atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).

Menanggapi hal tersebut, Anton Jimmi Suwandi selaku Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor mengatakan, pihaknya masih terus melakukan studi terkait pengolah limbah baterai kendaraan ramah lingkungan.

"Sekarang jumlah belum begitu banyak jadi sebagian besar ada yang kita pakai lagi di dealer kita atau di TAM sendiri. Karena selnya bisa dipindahin ke satu pack baterai yang baru," kata Anton di Senayan, Jakarta.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Studi Baterai

Anton juga menegaskan studi yang dilakukan pihak TAM saat ini hanya untuk internal, bukan untuk komersial.

"Buat internal kita saja bukan buat komersial. Jadi di luar negeri memang ada dua cara, satu dibuang, ada perusahaan yang menampung. Lalu kedua di-recycle. Itu sel nya yang masih bagus di pindahkan lalu dijadikan pack baterai yang baru lagi," ujar Anton.

Saat ditanya lebih jauh sistem apa yang akan diterapkan TAM di Indonesia terkait pengolahan limbah baterai kendaraan, Anton menegaskan saat ini pihaknya masih mempelajari keduanya.

"Tergantung nantinya bagaimana. Tapi tentunya kedua pilihan itu harus kita pelajari," tuturnya.