Liputan6.com, Jakarta Speedometer merupakan alat yang mengukur kecepatan sebuah kendaraan. Dari speedometer di dasbor, kita dapat melihat pergerakan laju mobil.
Bila melihat pada speedometer bergaya analog, kita bisa melihat angka-angka kecepatan. Mulai dari nol km/jam hingga angka maksimal yang mungkin untuk diraih. Untuk angka kecepatan maksimal, tiap mobil akan berbeda-beda. Angka speedometer mobil harian tentu berbeda dengan mobil sport dan sebagainya.
Advertisement
Baca Juga
Tapi rupanya angka tersebut hanya sebuah referensi saja, bukan angka yang menunjukan kecepatan nyata. Benarkah?
Melansir Zing, mantan Mechanical Engineer General Motors, Vink B Quan mengatakan bahwa pabrikan biasanya memperhitungkan keselamatan dan daya tahan sebelum menetapkan batas kecepatan untuk setiap kendaraan yang dibuatnya.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Tak Akan Sampai Angka Maksimal Speedometer
Mobil tidak bisa mencapai kecepatan maksimum seperti pada speedometer, bukan karena itu adalah bukan mobil balap. Mobil juga tak bisa berjalan lebih cepat dari kecepatan yang sudah dibatasi, kecuali putaran mesin selalu mencapai 9.000 rpm.
Jika hal itu terjadi, mesin bisa meledak dan rusak parah. Contohnya, mobil dengan kecepatan maksimum 225 km/jam, sebenarnya hanya bisa menempuh 145 km/jam atau 160 km/jam. Mobil tak akan bisa mencapai 225 km/jam tak peduli seberapa kuat pengemudi menginjak pedal gas.
"Singkatnya, kecepatan maksimum yang terekam pada speedometer mobil hanya untuk referensi," ujarnya menjawab pertanyaan Zing.
Sumber: Otosia.com
Advertisement