Sukses

Waspada Perlambatan Saat Mudik Lebaran

Mudik Lebaran atau pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Setiap arus mudik berlangsung, kemacetan pun seakan tidak terhindarkan.

Liputan6.com, Jakarta - Mudik Lebaran atau pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Setiap arus mudik berlangsung, kemacetan pun seakan tidak terhindarkan.

Kemacetan yang terjadi dalam jangka yang panjang pun bukan lagi menjadi masalah lalu lintas semata melainkan menjadi masalah sosial.

Banyak faktor penyebab kemacetan, mulai dari volume kendaraan, jalan yang sudah tidak menampung, kerusakan jalan, putaran, penyempitan, tingkat kepadatan, perilaku pengguna jalan, hingga perilaku pengguna jalan yang melanggar aturan.

"Faktor-faktor yang menjadi potensi terjadinya perlambatan atau kemacetan yang harus menjadi perhatian di antaranya persimpangan sebidang, bottleneck, Gate toll. Belum lagi ada perbaikan atau pembangunan jalan, pasar tumpah dan parkir sembarangan yang berdampak kemacetan sering dianggap wajar," terang Dirkamsel Korlantas Polri Brigjen. Pol. Chryshnanda Dwilaksana dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut Chryshnanda menyampaikan, penggunaan tol dalam jarak yang cukup panjang memerlukan pemahaman dan penyiapan fisik, kendaraan, dan berbagai prediksi serta solusi. Untuk itu, perlu kesiapan yang matang sebelum berangkat.

Jalan tol merupakan jalan berbayar menjadi harapan untuk kamseltibcarlantas, dengan berbagai fasilitas untuk kecepatan, keamanan, keselamatan, kelancaran hingga kondisi-kondisi darurat.

Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan pun terus dilakukan melalui sistem-sistem pemantauan hingga penegakkan hukum. Dengan sistem berbasis IT kualitas pelayanan kepada publik dapat dirasakan secara signifikan oleh masyarakat dengan prima.

 

2 dari 2 halaman

Kaitannya dengan Program Road Safety

Berkaitan dengan Program Road Safety, standar-standar pelayan publik diupayakan untuk terus menerus secara sinergis dan berkesinambungan.

Menurut Chryshnanda, ada lima hal yang menjadi perhatian utama terkait arus mudik, di antaranya:

1. Kelancaran, untuk memenuhi standar kapasitas, prioritas dan emergency-nya

2. Sistem pemantauan dan pendeteksian, volume arus/tingkat kepadatan arus lalu lintas

3. Standar volume kendaraan untuk kecepatan minimal maupun maksimal

4. Standar kapasitas untuk menentukan prioritas pengaturan tingkat kepadatan dari pengalihan arus, contra flow hingga sistem one way

5. Standar pelayanan di gate dan exit toll

Standar-standar kelancaran, keamanan, keselamatan, hingga kondisi darurat, dibangun dengan berbasis IT yang diimplementasikan melalui back office berisi peta dan system pemantauan serta komando pengendalian.

Diimplementasikan melalui aplikasi on line didukung dengan sistem network secara manual dan elektronik.