Sukses

Mobil Listrik Datang, Bisnis Oli akan Menguap?

Era mobil listrik sudah di depan mata. Hal ini sudah disadari sedari awal oleh PT Federal Karyatama, yang menaungi produk pelumas Federal Oil dan kini satu kelompok dengan ExxonMobil.

Liputan6.com, Jakarta Era mobil listrik sudah di depan mata. Banyak komponen konvensional yang bakal hilang di mobil listrik. Oli contohnya. Hal ini sudah disadari sedari awal oleh PT Federal Karyatama, yang menaungi produk pelumas Federal Oil dan kini satu kelompok dengan ExxonMobil.

Vice President Director PT Federal Karyatama, Adrian Baskoro, melihat bahwa perusahaan taksi burung biru Blue Bird sudah menjadi contoh nyata dari tren tersebut.

Sekalipun demikian, ia coba menggambarkan bahwa kendaraan listrik sendiri punya budaya tersendiri.

"Blue Bird Taxi juga sudah menerapkan. Kemudian ketika saya belajar di Cina, infrastrukturnya juga mesti disiapkan. Itu pun perjalanannya adalah perjalanan yang sudah terencana. Misalnya ke sekolah balik lagi. Kebanyakan orang-orang yang sekali jalan. Jadi sudah ketahuan ini, seperti pakai handphone pakai setengah jam, sudah itu balik lagi untuk charge," kata dia.

Dalam hal ini, penerapan mobil listrik masih memiliki tantangan. Terlebih lagi adalah bagaimana hal tersebut bertemu dengan budaya masyarakat di Indonesia.

"Motor listrik juga seperti ini. Kita lihat, memang kebiasaannya seperti itu. Jadi sampai di rumah sudah di-charge lagi. Enggak bisa seperti kita yang pom bensin di mana-mana. Yang terbayang adalah akan ada banyak port tempat charger seperti di mal-mal, atau di airport," kata dia.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Oli

Lalu bagaimana dengan bisnis pelumas dalam menghadapi tantangan ini? Sebab, pelumas dan kendaraan listrik tidaklah berada di satu lini yang sama. Kata dia, rupanya perusahaan pun sudah bersiap-siap akan 'badai' ini.

"Kalau dari kami, core bisnis kami adalah pelumas. Namun pemakaian pelumas bukan tidak ada, tapi kecil. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah menyiapkan infrastruktur di belakangnya. Artinya untuk membuat port, dia punya armada, pakai mobil, fleet, itu yang akan kita lihat bentuknya. Rencana ke depan sudah ada, tetapi belum kami jadikan blue print. Tim kami dari Exxon Mobil sudah memikirkan bagaimana dengan bisnis kami ke depannya."

Penulis: Nazarudin Ray

Sumber: Otosia.com