Sukses

Jangan Cuci Motor Waktu Mesin Panas, Efeknya Sangat Buruk

Cuci motor menjadi cara termudah bikin motor kembali bersih dan kinclong. Pekerjaan ini bisa dilakukan sendiri atau memanfaatkan jasa pencucian motor yang banyak tersebar.

Liputan6.com, Jakarta Cuci motor menjadi cara termudah bikin motor kembali bersih dan kinclong. Pekerjaan ini bisa dilakukan sendiri atau memanfaatkan jasa pencucian motor yang banyak tersebar.

Namun demikian ada hal yang wajib jadi perhatian, baik itu mencuci sendiri atau diserahkan pada orang lain. Yang paling sering dilakukan adalah kebiasaan langsung membilas sepeda motor setiba di tempat cuci motor.

Sayangnya kebiasaan ini harus ditiadakan. Khususnya untuk motor yang masih dalam kondisi mesin panas. Melansir Suzuki Indonesia, kebiasaan itu punya efek buruk untuk sepeda motor.

Bagian logam pada komponen motor yang masih panas, jika bersentuhan langsung dengan air dingin ketika dicuci adalah hal yang bertentangan. Saat besi panas langsung terkena air dingin, akan terjadi perubahan suhu yang drastis.

Kalau hal itu dilakukan terus menerus dalam jangka panjang, berisiko negatif. Salah satunya adalah blok mesin motor retak. Efek buruk lainnya adalah leher pipa knalpot yang berlapis krom bisa berubah warna jadi agak kekuningan.

Karena itulah disarankan, saat kondisi suhu mesin masih panas, beri jeda waktu 5 sampai 10 menit sebelum dicuci. Ini akan membantu mengurangi risiko terjadi kerusakan yang tidak kita inginkan.

Sumber: otosia.com

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Motor Sering Terjemur Panas, Perhatikan 5 Bagian Ini

Merawat sepeda motor merupakan hal wajib bagi pemilik kendaraan agar kondisi kendaraan selalu dalam keadaan prima. Saat ini cuaca panas melanda sejumlah negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Karena itu pemilik kendaraan harus memperhatikan beberapa bagian motor agar tetap bekerja maksimal. Berikut 5 bagian yang perlu diberi perhatian ekstra menurut PT Astra Honda Motor (AHM) saat motor sering terpapar cuaca panas.

Tekanan Ban

Suhu panas dapat menyebabkan tekanan angin dalam ban berubah-ubah sehingga kenyamanan dalam berkendara menjadi berkurang.

“Selain itu dapat mengakibatkan tekanan ban berubah-ubah setiap saat. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan pengecekan kondisi tekanan ban sesering mungkin atau setidaknya sebelum berkendara. Selain itu, sesuaikan tekanan ban dengan standard yang ditentukan oleh pabrikan,” ujar Reza Rezdie Shahertian selaku Technical Training AHM.

3 dari 3 halaman

Ban

BanBerikan perhatian lebih pada kondisi ban. Ban motor yang terkena suhu panas terus menerus dapat mempercepat penurunan kualitas, seperti tekstur pecah-pecah atau getas.

Hal ini dapat diatasi dengan melakukan penggantian ban dengan yang baru apabila tekstur sudah terlihat retakan untuk mendapatkan kenyaman saat berkendara.

Rantai Motor

Udara panas yang menyengat juga dapat menyebabkan pelumas pada rantai mengering dengan lebih cepat, sehingga kerja rantai tidak halus.

“Hal ini dapat dihindari dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan berkala, seperti melumasi rantai dengan Chain Lub yang direkomendarikan, serta atur kekenduran rantai yang tertera pada stiker swing arm motor“ lanjut Reza.