Sukses

Cara Menunggu Lampu Merah yang Bikin Sehat dan Kuat

Durasi waktu menunggu berubahnya lampu merah ke lampu hijau bisa mencapai 100 detik. Durasi yang panjang ini terkadang membuat pengendara bosan dan terkesan buang-buang waktu.

Liputan6.com, Jakarta - Durasi waktu menunggu berubahnya lampu merah ke lampu hijau bisa mencapai 100 detik. Durasi yang panjang ini terkadang membuat pengendara bosan dan terkesan buang-buang waktu.

Namun, hal unik dilakukan pria yang tak diketahui identitasnya ini agar menunggu lampu hijau menyala menjadi lebih bermanfaat.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @badmendrivers, tampak pria pengendara skutik itu mengangkat dumbel di tangan kanan dan kirinya.

Selain tak lagi membosankan, menunggu lampu merah kini menjadi lebih sehat dan bermanfaat. Tertarik mencobanya?

Sumber: Otosia.com

2 dari 3 halaman

Saksikan Videonya di Bawah Ini

3 dari 3 halaman

Begini Solusi Hindari Lampu Merah

Persimpangan jalan menjadi titik di mana kemacetan terjadi. Apalagi bila persimpangan banyak sehingga pengendara akan menunggu lama hingga akhirnya lampu hijau. Inilah yang kadang membuat mereka tak sabaran dan jengkel. 

Nah, pabrikan mobil mewah asal Jerman, Audi, punya solusi jitu bagi pengendara yang menghindari lampu merah. Dilansir dari Motor1, Kamis (1/12/2016), mereka mengetes teknologi Traffic Light Information di Nevada, yang memungkinkan pengemudi tahu kapan lampu lalu lintas di depan berwarna hijau.

Pengemudi, klaim Audi, bisa mengurangi berkendara stop and go, yang pada akhirnya bisa menekan konsumen BBM. 

"Aplikasi V21 dan layanan seperti Traffic Light Information merupakan komponen penting untuk melanjutkan kepada era otonomos," kata PresidenAudi Amerika Scott Keogh.

Sayangnya, sistem ini baru tersedia di Las Vegas. Di sana Audi bekerjasama dengan komisi transportasi untuk menerapkan teknologi V21 ke seluruh lampu lalu lintas.

Rencananya, pabrikan berlambang empat cincin itu memperluas ketersediaan Traffic Light Information ke kota lain di Amerika Serikat. Kira-kira kapan ya solusi serupa hadir ke Indonesia?