Sukses

Volvo Dynamic Steering Punya 3 Manfaat untuk Sopir Truk, Apa Saja?

Volvo Trucks Indonesia memperkenalkan satu teknologi baru untuk sistem kemudinya, yaitu Volvo Dynamic Steering.

Liputan6.com, Jakarta - Volvo Trucks Indonesia memperkenalkan satu teknologi baru untuk sistem kemudinya, yaitu Volvo Dynamic Steering. Pabrikan asal Swedia ini mengklaim, teknologi yang dipasang di roda kemudi ini, menggabungkan power steering hidrolik konvensional dengan motor listrik, yang diatur secara elektronik.

Dijelaskan Jurn Terpstra, MD Volvo Trucks Indonesia, fungsi motor listrik dalam teknologi ini mampu memberikan pengendalian yang akurat di setiap pengoperasian.

"Ketika sensor mencatat bahwa pengemudi ingin melaju lurus ke depan, maka sistem secara otomatis memastikan tidak ada hambatan permukaan jalan yang mempengaruhi arah roda kemudi," jelas Jurn Terpstra di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/6/2019).

Ia melanjutkan, pada kecepatan rendah, bantuan motor listrik membuat truk ini jadi sangat mudah dikendalikan. Bahkan, truk konstruksi yang sarat muatan yang berjalan di off-road yang kasar bisa dikemudikan tanpa kesulitan sedikit pun.

"Bahkan ada perumpaan, seekor hamster pun bisa menyetir truk ini," tegasnya.

Secara garis besar, teknologi ini pada kecepatan rendah, motor listrik mengambil alih pekerjaan otot pengemudi. Sistem ini dapat meluruskan arah gerak kendaraan secara otomatis, bahkan saat mundur.

 

2 dari 2 halaman

Mudah DIkendalikan

Selanjutnya, saat kondisi permukaan jalan tidak rata, maka guncangan dapat diredam oleh sistem ini. Artinya, truk akan terasa lebih stabil karena pengemudi tidak perlu mengkoreksi arah kendaraan dengan penyesuaian kecil terus menerus pada lingkar kemudi.

Terakhir, di jalan bebas hambatan kontrol presisi akan membuat arah gerak kendaraan tetap lurus, kontrol presisi akan membuat arah gerak kendaraan tetap lurus, sehingga pengemudi akan berkendara dengan lebih santai dan sepenuhnya mengasai kendali kendaraan dalam segala tingkat kecepatan.

Sistem VDS ini, menghilangkan gerak pada lingkar kemudi yang tidak perlu, yang hampir selalu terjadi jika sistem ini tidak ada.