Sukses

Fokus ke Mobilio, Honda Ogah Komentari Renault Triber

Honda enggan berkomentar banyak terkait rencana kehadiran Renault Triber di pasar Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Honda enggan berkomentar banyak terkait rencana kehadiran Renault Triber di pasar Indonesia. Padahal mobil baru ini berpotensi mengganggu Honda Mobilio dan kawan-kawan

Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Purnajual PT HPM mengaku belum bisa memprediksi potensi mobil yang digadang  banderolnya beririsan dengan LCGC (Low Cost Green Car) itu.

“Saya baru lihat gambarnya. Saya tidak tahu harga berapa. Saya tidak bisa komen juga, apakah konsumen suka apa tidak,” ungkapnya di Jakarta, Sabtu (22/06).

Saat ditanya produk baru untuk mengantisipasi Triber, Jonfis mengungkapkan tetap mengandalkan Mobilio. Pihaknya belum menyiapkan strategi khusus.

HPM pun saat ini tengah fokus memperkuat brand image, termasuk peningkatan kualitas layanan aftersales, guna memenuhi kebutuhan dan terus meraih minat konsumen Tanah Air.

Mobilio sendiri di Indonesia sudah lama hadir sejak September 2013. Namun, selama 6 tahun keberadaannya, HPM belum memberikan major change. Terakhir, Mobilio hanya diberikan peningkatan di beberapa perangkatnya atau sekadar minor change.

Padahal, segmen pasar yang disasarnya semakin banyak pesaing. Sebutlah Mitsubishi Xpander, kemudian Suzuki Ertiga yang diubah total dan Nissan Livina yang berubah wujud secara signifikan.

Ketika ditanyakan pembaruan Mobilio untuk menghadapi persaingan, Jonfis tak mau menanggapi. “Rahasia (mobilio baru), ditunggu saja,” terangnya.

 

2 dari 2 halaman

Optimistis Diminati Konsumen

Ia pun masih percaya diri Mobilio diminati konsumen. Walau memang penjualannya tak sekencang dulu. Soalnya, model itu sudah tak masuk lagi di segmen trend seeker.

LMPV ini, kini lebih mengarah pada daily user, loyalist dan smart buyer. Maksudnya, pelanggan lebih melihat secara mendetail ketika ingin membeli Mobilio, mulai dari performa, fitur, running cost hingga resale value.

“Trend seeker cakupan marketnya memang bisa 70-80 persen. Artinya ada model baru bisa masuk ke sana. Nah, kita ini sekarang di daerah daily user dan smart buyer, yang benar-benar compare kalau mau beli, baik itu servis, konsumsi dan warranty. Tapi ya masih oke,” terangnya.

Ketika ditanya terkait pengaruh Triber terhadap membesarnya market. Ia lagi-lagi tak mau menanggapi. Ia hanya menilai segmen LMPV yang besar ini, cenderung tak bergerak naik.

Kehadiran model atau generasi baru memang bisa meningkatkan penjualan unit, tapi tidak serta merta memperbesar pasar itu sendiri.

“LMPV marketnya besar. Tapi market ini sudah beberapa tahun tidak naik. Baru tahun lalu dengan hadirnya Xpander, mulai naik lagi. Jadi ya kita lihat saja,” terangnya.

Sumber: Oto.com