Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) melakukan evaluasi terkait arus mudik dan balik 2019. Bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, rekayasa lalu lintas one way terpanjang dan terlama yang berlaku di Indonesia pada periode arus mudik dan balik Lebaran 2019 berhasil terwujud.
Operation Management Group Head Jasa Marga Fitri Wiyanti mengungkapkan angka kecelakaan di jalan tol selama arus mudik dan balik 2019 mengalami penurunan.
Advertisement
Baca Juga
Angka kecelakaan di jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga selama arus mudik hingga balik lebaran 2019 (H-1 sampai H+7) turun hingga 35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Turunnya angka kecelakaan tersebut menjadi salah satu catatan penting evaluasi mudik dan balik Lebaran 2019.
"Jumlah kecelakaan pada periode H-7 sampai H+7 adalah sebesar 52 kejadian, turun 35% dari tahun 2018. Wilayah Jabodetabek-Jabar 24 kecelakaan, turun 14% dari tahun 2018 dan wilayah Trans Jawa 28 kejadian atau turun 46% dari tahun 2018," katanya dalam Closing Ceremony Tim Satgas JM Siaga Operasional Lebaran 2019.
Fitri juga turut melaporkan titik-titik kepadatan yang menjadi perhatian pada arus mudik dan balik Lebaran 2019, seperti pertemuan arus lalu lintas di Km 68 sampai KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada periode arus balik serta jelang rest area.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wilayah Favorit Pemudik
“Titik menjelang rest area masih menjadi titik yang berpotensi menimbulkan kepadatan di lajur. Di antaranya adalah titik-titik menjelang rest area Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Palikanci, Jalan Tol Batang-Semarang, serta Jalan Tol Semarang-Solo,” ujar Fitri.
Selain itu, Jasa Marga mencatat volume lalu lintas arus balik Lebaran 2019 pada periode H+1 sampai H+7 adalah sebesar 1,4 juta kendaraan. Angka ini naik 6,8 persen dari Tahun 2018 atau naik 52 persen dari lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) normal.
Mayoritas tujuan yang menggambarkan wilayah favorit para pemudik adalah Jawa Tengah/Surakarta (baik dari Timur ke Barat maupun sebaliknya).
Hal ini dapat dilihat dari pergerakan lalu lintas dari Barat ke Timur yang melewati GT Banyumanik adalah sebesar 67 persen dari lalu lintas GT Cikampek Utama dan pergerakan lalu lintas dari Timur ke Barat adalah sebesar 88,7 persen dari lalu lintas GT Waru Gunung.
Advertisement