Liputan6.com, Jakarta - Semakin banyaknya sepeda motor yang terjual di Indonesia, maka produk aftermarket seperti knalpot pun semakin banyak. Sayangnya, kondisi ini dimanfaatkan oleh pembuat knalpot lokal yang nakal, dengan memalsukan merek-merek global. Knalpot palsu bukan Cuma banyak beredar di motor harian, namun kini sudah menjalar pada kontes modifikasi roda dua.
Hal ini pulalah yang turut menjadi konsern penyelenggaraan kontes motor custom Suryanation Motorland 2019. Kendati Suryanation Motorland memiliki pebedaan konsep yang jauh dari kontes-kontes modiikasi biasa, tetap saja isu modifikator pakai knalpot palsu menjadi bahan pertimbangan sendiri.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan pengalaman yang sudah dimiliki oleh setiap juri, mereka bisa mengenali apakah part yang dibuat merupakan produk handmade atau produk palsu, jika ada peserta yang menggunakan knalpot palsu dan menggunakan merk yang sudah terkenal pastinya akan mengurangi penilaian dari juri," kata Rizky Dwianto, Suryanation Motorland Committee
Menurut Rizki, setiap tahunnya standar penilaian untuk setiap karya selalu semakin tinggi walaupun susunan dewan juri berubah. Setiap juri memiliki penilaian yang berbeda-beda untuk setiap motor mulai dari segi konsep, pengerjaan, keoriginalitasan, detailing sampai ke finishing motor. Beberapa hal tersebut yang akan mempengaruhi penilaian juri terhadap sebuah karya.
"Pada saat technical meeting akan dilakukan beberapa ketentuan mengenai kriteria penilaian yang akan dilakukan. Penilaian dari juri pasti akan berkurang jika ternyata ada part palsu yang digunakan oleh peserta. Nantinya juri akan memberikan edukasi dan juga inspirasi kepada peserta bahwa keutamaan dalam membuat sebuah karya itu lebih kepada kreatifitas dan keoriginalitasan," tegas Rizky.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Edukasi
Untuk meminimalisir penggunaan part-part palsu dalam kontes custom tersebut, pihak penyelenggara akan melakukan beberapa langkah, Misalnya di awal juri akan memberitahukan kekurangan apa saja pada motor, dan apa saja yang bisa dilakukan untuk menyempurnakan karya mereka.
Jika ada yang menggunakan produk palsu, juri akan memberikan inspirasi pada builder untuk mulai berani memproduksi part sendiri. Dari sisi teknis, builder bisa langsung berdiskusi dengan juri mengenai cara pembuatan part yang mereka butuhkan, paparnya.
Sumber: Otosia.com
Advertisement