Liputan6.com, Tokyo - Sebanyak 21.248 Suzuki Jimny model terbaru dipanggil kembali atau di-recall untuk penggantian suku cadang.
Dilansir Autoindustriya, Suzuki mengatakan, ada kemungkinan kendaraan bisa mengalami kebocoran bahan bakar, akibat kerusakan selang bahan bakar. Secara rinci, menurut Suzuki, cetakan selang bahan bakar pada mesin mungkin tak fleksibel dan bisa berubah bentuk akibat getaran dan mesin panas.
Advertisement
Baca Juga
Kemungkinan terburuknya, selang bisa rusak dan bahan bakar bisa bocor ke mesin dan menyulut api. Maka itu, sebagai langkah awal, selang bahan bakar semua Jimny yang terkena dalampak akan diganti dengan yang baru.
Suzuki mengatakan Suzuki Jimny yang mendapatkan status recall ini adalah unit yang diproduksi mulai 11 Mei 2018 hingga 12 Maret 2019. Jimny yang ditarik ini adalah model dengan nomor seri JB64W-100092 hingga JB64W-121516.
Sumber: Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Suzuki Siapkan Jimny 4x2 untuk Pasar Indonesia?
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) diprediksi akan memilih GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2019 sebagai panggung peluncuran Suzuki Jimny.
Suzuki Jimny sendiri belum memiliki harga resmi. Namun, Suzuki Jimny kabarnya akan dibanderol mulai Rp315,5 juta dengan status on the road Jakarta dengan beragam pilihan warna dan transmisi. Yang pasti, Suzuki Jimny hanya ditawarkan dengan sistem penggerak 4x4.
Â
BACA JUGA
Â
Lantas, apakah PT SIS memiliki rencana menghadirkan Suzuki Jimny 4x2 agar harganya lebih terjangkau? Menanggapi hal tersebut, Harold Donnel selaku Head of Brand Development and Marketing Research PT SIS pun angkat bicara.
" Sementara kita masih mengacu kepada roadmap yang dikeluarkan prinsipal. Prinsipal kita kan kalau Jimny itu esensinya 4x4. 4x2 masih dalam tahap diskusi saat ini dan belum kita putuskan mau mengarah ke mana. Kita fokuskan ke 4x4 dulu sekarang, " ungkap Harold.
Meskipun demikian, Harold tak menampik akan kehadiran Suzuki Jimny 4x2 di masa depan. Seperti halnya Suzuki Katana yang populer di era 1990-an. "Kalau demand-nya ada untuk 4x2. Pasti harapan (konsumen) harganya akan kompetitif. Looks-nya dapat meski 4x2. Kita bisa memikirkan apabila nanti responsnya benar-benar bagus," pungkas Harold.
Advertisement