Liputan6.com, Jakarta - PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) resmi memperkenalkan produk terbarunya, Renault Triber. Lewat model ini Renault mencoba menggangu beberapa segmen gemuk di Indonesia, seperti low multi purpose vehicle (LMVP) dan mobil murah tujuh penumpang.
Bahkan, jenama asal perancis ini mengklaim, model yang masih diimpor langsung dari India ini bisa menyasar empat segmen.
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskan Davy J. Tuilan, COO MRI dengan spesifikasi dan harga yang kemungkinan besar bakal diumumkan di GIIAS 2019, Renault Triber bisa bersaing di segmen yang gemuk di pasar otomotif dalam negeri.
"Renault Triber bisa diterima di segmen besar, mulai dari LCGC lima seater, LCGC tujuh seater, LMPV, dan juga hatchback," jelas Davy di sela-sela perkenalan Renault Triber, di Bintaro, Tangerang Selatan.
Lanjutnya, pangsa pasar LCGC ini sendiri mencapai 21 persen, LMPV 24 persen, dan hatchback lima persen. Jadi, gabungan ketiga segmen ini hingga 50 persen, dengan rata-rata penjualan kurang lebih 50 ribu unit.
"Kami yakin model ini bisa menarik di empat segmen tersebut, tidak usah muluk-muluk 20 persen, kita ambil lima persen saja sudah 2.500 unit," tegasnya.
Sementara itu, Jika berbicara spesifikasi mesin, Renault Triber ini hanya bermodalkan mesin 1.000 cc tiga silinder. Sedangkan untuk lawan-lawannya, didominasi dengan mesin 1.200 cc empat silinder.
Bermodalkan Mesin 1.000cc
Menanggapi hal tersebut, Davy J Tuilan, COO PT Maxindo Renault Indonesia (MRI), penggunaan mesin ini merupakan hasil dari studi. Selain itu, mesin yang digunakan Triber ini juga digunakan Clio, yang sudah terbukti di pasar Eropa.
"Jika bicara jalanan di Eropa dan Indonesia tidak sama, yaitu banyak jalan pegunungan dan berbukit, tidak juga. Eropa juga ada pegunungan Alpen yang jalannya juga pegunungan, dan berbukit-bukit," ungkap Davy.
Pria ramah ini melanjutkan, Renault Triber sendiri sudah diuji sejauh 1 juta kilometer di India. Dan dari hasil pengujian tersebut, tidak ada masalah dengan daya tanjak Renault Triber.
Advertisement