Tak Sekadar Gas dan Rem, Pengendara Mobil Matik Wajib Paham Hal Ini

Liputan6.com, Jakarta - Mobil dengan transmisi matik saat ini banyak diminati konsumen Tanah Air. Menjadi pilihan, kendaraan yang hanya memiliki dua pedal ini dinilai lebih mudah dikendarai, terlebih di kota-kota besar dengan tingkat kemacetan yang tinggi.

Tak hanya itu, banyak yang percaya bahwa kendaraan bertransmisi otomatis terus meningkat penjualannya karena adanya perkembangan teknologi transmisi.

Meski dinilai lebih mudah dikendarai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengendarai mobil matik, salah satunya memperhatikan perawatan dan cara kerja kendaraan seperti dilansir Suzuki, Selasa (16/7/2019).

Tidak sama dengan transmisi manual, transmisi otomatis sangat bergantung pada oli saat digunakan. Proses kerja transmisi otomatis berawal dari torque converter yang bertugas sebagai kopling mekanikal.

Bagian ini bekerja dengan mekanisme pompa dan turbin di mana tekanan oli yang diproduksi dari pompa digunakan untuk meningkatkan torsi ketika putaran mesin meningkat. Oli sangat penting untuk mobil bertransmisi matik dan pemilik tidak boleh melewatkan waktu penggantian dan apabila terjadi kebocoran, harus segera bawa ke bengkel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Momen seorang balita viral, saat ia diminta kendarai motor matik. Aksi ini terbilang berbahaya dan menuai komentar negatif warganet.

2 dari 2 halaman

Harus Paham Simbol Pada Tuas Transmisi

Pemilik kendaraan matik juga harus memahami fungsi masing-masing simbol pada tuas transmisi. Simbol P, R, N, D, dan L punya perbedaan dan bisa digunakan untuk kemudahan berkendara di berbagai jenis jalan.

Pemilik harus paham dan tahu apa fungsi transmisi tersebut. Sebagai contoh, saat mobil berjalan kapan harus menggunakan D dan waktu yang tepat untuk pindah ke gigi rendah (L/2).

Hal Ini penting agar umur transmisi lebih panjang. Jika sampai saat ini Anda masih bingung dengan simbol pada tuas transmisi matik, konsultasikan segera dengan mekanik di bengkel resmi.