Sukses

Jepang Terancam, Investasi Besar Mobil Korsel dan Cina Siap Mengucur di Indonesia

Tidak hanya berbicara mobil konvensional, segmen kendaraan listrik juga menjadi segi tawar yang menarik bagi banyak produsen mobil untuk berinvestasi di Tanah Air

Liputan6.com, Jakarta - Pasar otomotif Indonesia masih sangat seksi bagi pabrikan dunia. Tidak hanya berbicara mobil konvensional, segmen kendaraan listrik juga menjadi segi tawar yang menarik bagi banyak produsen mobil untuk berinvestasi di Tanah Air.

Saat ini, dua jenama asal Korea Selatan dan Cina, Hyundai dan BYD dikabarkan siap membangun pabrik perakitan di Indonesia. Bahkan, perwakilan Hyundai sendiri sudah bertemu dengan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo untuk membahas terkait investasi dan perkembangan teknologi otomotif.

"Yang sudah jelas Hyundai pasti akan berinvestasi dalam jumlah besar, dan mereka akan bangun pabrik di sini. Telah disampaikan juga oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Oktober nanti pak presiden akan ke Korea Selatan membahas itu, dan menandatangani sesuatu," jelas Johannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di sela-sela penutupan GIIAS 2019, di ICE, BSD, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, terkait rencana investasi yang bakal dilakukan pabrikan mobil listrik asal Cina, BYD, Nangoi belum bisa berbicara lebih detail. Pasalnya, proses terkait hal tersebut masih dalam proses lebih lanjut, dan masih dibicarakan lebih lanjut.

"Mobil dari Cina sangat berpotensi, karena mereka mengejar opportunity di Indonesia. Apalagi, Indonesia dekat dengan Australia, dengan pasar 1,2 juta dan tidak memiliki pabrik, maka ekspor dari Indonesia akan sangat menguntungkan," tegasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

BYD Incar Indonesia Menjadi Basis Produksi

Terkait pilihan produksi yang bakal dilakukan BYD, apakah hanya membuat mobil atau fokus dengan komponen baterai mobil, Nangoi memang belum berbicara detail, tapi yang pasti mobil sangat diperlukan.

"BYD mau seperti apa, saya belum tahu. Tapi intinya, mereka mengincar Indonesia sebagai basis produksi," pungkasnya.