Liputan6.com, Jakarta - Jika umumnya mobil listrik mengusung desain modern dan futuristis, tidak dengan rancangan Renault. Pabrikan asal Prancis itu mengembangkan mobil listrik bernama Renault e-Plein Air EV dengan tampang retro.
Bisa dibilang Renault e-Plein Air EV bukanlah mobil yang benar-benar baru. Kendaraan listrik ini terinspirasi dari Renault 4L yang sempat beredar di tahun 1960-an.
Dengan demikian, desain Renault e-Plein Air EV jauh dari kata futuristik. Tengok saja panel-panel bodinya yang sederhana, bumper krom, headlight bulat, dan striping serta nama di bagian samping.
Advertisement
Kesan retro Renault e-Plein Air EV juga sukses dimunculkan oleh interiornya. Pabrikan asal Perancis itu membekali kabinnya dengan kemudi 2-spoke dengan tombol klakson persegi panjang serta beragam komponen sederhana.
Selain itu, sepasang jok Renault e-Plein Air EV juga tampak memiliki desain retro dengan motif jahitan vertikal. Ya, mobil listrik konsep ini hanya mampu memuat 2 orang.
Meski tak banyak, mengutip dari Insideevs.com terdapat beberapa komponen modern, seperti instrumen panel digital dan kulit jok paduan putih - biru yang terkesan futuristis.
Performa
Motor listrik Renault e-Plein Air EV berada di bagian belakang. Menariknya, komponen ini tertutup bodi dengan tampilan keranjang yang juga kental dengan nuansa retro.
Renault e-Plein Air EV dibekali motor listrik bertenaga baterai 6,1 kWh yang sama dengan milik Renault Twizy, menghasilkan daya 17 hp, torsi 57 Nm, dan kecepatan maksimalnya mencapai 80 km/jam.
Sayangnya Renault masih belum mengungkap detail mengenai kelanjutan mobil ini. Bisa jadi Renault e-Plein Air EV dibuat hanya untuk memberi warna baru di segmen mobil listrik dan bukti bahwa mereka sedang mengembangkan kendaraan ramah lingkungan.
Sumber: Otosia.com
Advertisement