Sukses

5 Kebiasaan Pesepeda Motor Nakal yang Menyebalkan

Sepeda motor menjadi salah satu alat transportasi favorit masyarakat perkotaan. Praktis dan bisa diandalkan dalam melibas kemacetan menjadi alasan sepeda motor jadi pilihan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor menjadi salah satu alat transportasi favorit masyarakat perkotaan. Praktis dan bisa diandalkan dalam melibas kemacetan menjadi alasan sepeda motor jadi pilihan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Namun, tak jarang justru kelakuan para pengendara sepeda motor membuat sebal pengguna jalan lain.

Salah satunya, mengambil fasilitas pengguna jalan lainnya. Seperti dilansir dari laman Wahana Honda, berikut kebiasaan pengendara sepeda motor yang bikin kesal pengguna jalan lain.

Memotong Jalur 

Para pengendara sepeda motor tak segan untuk mendahului kendaraan lain. Namun sayangnya, mereka sering kali sembarangan menyalip lalu memotong jalan pengendara lain. Harusnya, jika ingin mendahului kendaraan lain, berilah tanda dengan menyalakan lampu sein.

Sehingga, pengendara lain tahu bahwa sepeda motor tersebut akan berbelok. Mulai biasakan diri untuk menyalakan lampu sein sebelum berbelok ya.

Idealnya, lampu sein sudah dinyalakan 100 sampai 200 meter sebelum berbelok. Hal ini supaya pengendara lain tidak kaget dan menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, seperti kecelakaan.

Tak Mau Mengalah Tak Mau Mengalah

Pengendara sepeda motor juga kerap tidak mengindahkan pengguna jalan lainnya, terutama pejalan kaki. Seringkali pengendara sepeda motor tidak mau mengalah kepada para pejalan kaki yang hendak menyeberang. Padahal, kebiasaan buruk yang satu ini bisa menyebabkan kejadian fatal, seperti kecelakaan.

Sebagai pengendara sepeda motor yang baik, hendaknya memberikan jalan kepada pejalan kaki yang ingin menyeberang. Perlu diketahui, pengguna jalan raya tak hanya orang yang sedang berkendara, tapi juga para pejalan kaki.

 

2 dari 2 halaman

Lewat di Trotoar Lewat di Trotoar

Kondisi jalan yang padat dan macet memang tak menyenangkan. Apalagi saat berburu dengan waktu, rasa-rasanya ingin cepat sampai. Maka itu, tak jarang sepeda motor menggunakan trotoar sebagai alternatif jalan untuk mereka.

Padahal, trotoar diperuntukkan bagi para pengguna jalan. Tentu jika sepeda motor memakai trotoar, akan membahayakan para pengguna jalan. Belum lagi struktur bangunan trotoar tak sekuat jalan raya. Sehingga, kemungkinan trotoar akan cepat rusak jika kerap dilewati kendaraan.

Berhenti di Zebra Cross 

Sama halnya dengan trotoar, zebra cross diperuntukkan bagi pejalan kaki yang hendak menyeberang. Namun, posisi zebra cross yang berada di persimpangan dengan lampu lalu lintas kerap dipakai berhenti sepeda motor saat lampu merah.

Aturannya, kendaraan harus berhenti di belakang setop line yang posisinya berada sebelum zebra cross. Jika petugas melihat pun, para pemotor ini bisa saja ditilang atau dipermalukan oleh petugas melalui pengeras suara seperti pada video-video yang kerap lalu lalang di media sosial.

Dilarang Putar Balik 

Kebiasaan buruk lainnya adalah melanggar rambu larangan putar balik. Keberadaan rambu kerap diabaikan. Padahal, itu bisa membuat pengendara sepeda motor terlibat kecelakaan.

Sumber: Otosia.com