Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penggunaan komponen lokal di industri otomotif. Pasalnya, hingga saat ini, diklaim sudah ada sebanyak 1.500 perusahaan komponen dalam negeri yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari tier satu, dua, hingga tiga.
Dijelaskan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Harjanto, jika Esemka ingin membuat mobil, diharapkan bisa memakai banyak komponen lokal.
Advertisement
Baca Juga
"Kebetulan ada Esemka, yang ada di Solo dan merupakan merek lokal baru. Ini dengan penandatanganan letter on intens, dan mudah-mudahan bisa menjadi letter of agreement. Jadi, saya minta kalau bikin mobil ya pakai komponen dalam negeri," jelas Harjanto di sela-sela seminar membangun kemampuan industri komponen dalam negeri, di kantor Kemenperin, Selasa (13/8/2019).
Lanjut Harjanto, dengan menggunakan komponen dalam negeri, maka konten lokal dari sebuah produk bisa terus ditingkatkan.
"Kalau kita lihat di LCGC, sudah 80 persen (TKDN), itu udah dibuat komponen lokal. Nah, itu yang disebut sebagai national car, meskipun brand memang LCGC itu asing. Kebetulan, Esemka di Solo, dan merupakan brand lokal, kami berharap ini jadi mobil nasional utuh, bukan hanya lokal konten tapi brand-nya juga," pungkasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Komponen Lokal yang Digunakan
Dalam pameran komponen lokal, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) juga memajang beberapa komponen lokal yang sudah digunakan, seperti tangki BBM dari PT INKA, kaca depan dari Armada Inda Agung Glass, Sasis dari PT INKA, blok mesin dan transmisi dair Cikarang Perkasa Manufacturing, dan shockbreaker dari Indospring.
Advertisement