Liputan6.com, Jakarta - Seluruh kendaraan bermotor memiliki perawatan rutin atau servis yang harus diperhatikan pemilik agar tenaga yang dihasilkan tetap maksimal. Salah satu hal yang dilakukan saat melakukan servis rutin ialah penggantian oli. Karena itu, pemilik harus berperan aktif membawa motor ke bengkel untuk melakukan servis rutin.
Dalam buku panduan, pemilik biasanya diwajibkan servis berkala menurut hitungan kilometer. Namun tidak sedikit pula pemilik yang menetapkan servis sesuai dengan jangka waktu. Misalnya, satu atau dua bulan sekali. Lalu lebih baik mana, servis berkala berdasarkan kilometer atau jangka waktu?
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi pertanyaan itu, Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Motora (DAM), distributor sepeda motor Honda Jawa Barat, Ade Rohman menegaskan, pemilik harus memperhatikan pemakaian harian kendaraan.
"Untuk acuan servis sebaiknya tidak mengacu pada salah satu acuan saja," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (21/8/2019).
Ade menjelaskan apabila motor digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan bekerja secara maksimal karena menempuh jarak yang cukup jauh secara rutin, pemilik sebaiknya tidak mengacu pada lamanya servis.
"Atau motor yang jarang sekali dipakai tentunya tidak baik jika menggunakan acuan jarak tempuh karena memang motornya jarang digunakan," ujar Ade.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Servis Rutin Harus Selalu Dilakukan
Karena itu, sebaiknya pemilik melihat jarak tempuh dan lamanya waktu. Lihat mana yang lebih dulu dicapai, sehingga servis rutin kendaraan tetap berjalan maksimal dan kendaraan bisa memiliki umur lebih panjang.
"Baiknya kita mengacu pada mana yang terlebih dahulu dicapai. Misalkan untuk motor yang sering dipakai maka acuan jarak tempuh yang akan terlebih dahulu dicapai, tetapi jika jarang digunakan maka acuan bulan lah yang akan terlebih dahulu dicapai," tutur Ade.
Advertisement