Liputan6.com, Jakarta - GPS tracker atau pelacak GPS merupakan aksesori yang mempermudah pemilik mobil melacak mobil kesayangannya. Hal tersebut dibutuhkan jika terjadi hal yang tak diingingkan.
Lantaran cukup banyak peminatnya, bermacam produk GPS Tracker dari berbagai merek dan fitur pun membanjiri pasar. Mulai produk lokal hingga impor.
Advertisement
Baca Juga
Tapi memilih GPS Tracker juga harus memperhatikan layanan purna jual dan kelengkapan fitur-fiturnya.
Menurut Ade Habibie, Chief of Media and Brand Activation PT Super Spring, ketika membeli GPS Tracker harus memastikan dulu fitur-fitur apa saja yang ditawarkan.
"Tidak hanya dapat memantau atau melacak kendaraan saja, tapi sebuah GPS Tracker harus dapat memantau rute perjalanan selama beberapa bulan terakhir," katanya.
Hal ini, lanjutnya, juga termasuk fitur kecepatan, mendengarkan suara dalam kabin, sensor batas kecepatan, tombol darurat (SOS), fitur matikan mesin (engine cut off) dari jarak jauh, sensor mesin kendaraan (on/off), dan lain sebagainya.
"Pastikan GPS Tracker mempunyai kemampuan pelacakan real time, dan keakuratan posisi kendaraan saat itu juga. Jangan sampai saat kita perlu mengejar kendaraan yang diambil maling, kita kesulitan karena tidak realtime." Imbuh Ade Habibie usai menerima penghargaan Top Brand Award dari Frontier Group.
Fitur
Disarankan pemilik kendaraan memilih GPS Tracker yang telah dilengkapi sistem monitoring user friendly atau mudah dipahami, dan dukungan aplikasi yang bisa diakses di banyak perangkat, seperti PC dan Smartphone.
"Lalu histori lengkap kendaraan, mudah dibaca, dipahami, didownload dengan format yang mendukung, dapat didownload hingga di-print sehingga bisa dijadikan bukti valid atas aktifitas kendaraan," terangnya.
Selanjutnya pilih GPS Tracker yang mempunyai Server Center sendiri, yang dikelola oleh perusahaan tersebut. "Usahakan tidak memilih GPS Tracker yang servernya menyewa pada penyedia hosting, bahkan ada juga yang numpang di hosting gratisan," jelasnya.
Pasalnya, kata dia, kekurangan GPS Tracker yang tidak memiliki server sendiri antara lain kuota penyimpanan pada server sangat minim dan waktu akses akan lebih lambat, karena server menangani segala macam data dan traffic yang tinggi bersamaan pengguna lain yang memang tidak difokuskan untuk GPS.
Kekurangan lainnya, lantaran server bukan milik sendiri maka konsumen akan dikenai biaya meski terkadang ada yang trial gratis untuk bulan atau tahun pertama, namun selanjutnya akan dikenai biaya."Ada juga yang gratis tentu dengan segala kekurangan," tukasnya.
Advertisement
Jangan Tergiur Harga Murah
Tidak sedikit perusahaan GPS Tracker yang tutup karena tidak konsisten. "Jika GPS Tracker yang Anda beli tidak ada lagi dukungan dan layanan, maka tidak akan ada fungsinya lagi. Pastikan Perusahaan GPS tersebut sudah beroperasi di Indonesia sejak lama," paparnya.
Tak kalah pentingnya, perusahaan GPS Tracker di mana Anda membeli alat tersebut setidaknya punya ijin resmi dan sertifikasi Postel. "Ini salah satu yang paling penting. Jangan sampai nanti IMEI pada GPS terblokir karena masuk Indonesia secara ilegal atau tidak resmi," terangnya.
Terakhir, jangan tergiur harga murah. "Yang terpenting pelayanan after salesnya. Seperti memiliki layanan support 24 jam dan layanan bantuan teknis yang tersedia di banyak kota," pungkas Habibie.
Sumber: Otosia.com