Liputan6.com, Jakarta Untuk penggunaan sehari-hari, performa Honda PCX sudah lebih dari cukup. Namun, tak semua konsumen berpendapat sama dan merasa tarikan skutik gambot tersebut kurang memuaskan.
Adakah caranya agar skutik Rp30 jutaan itu jadi lebih cepat dan responsif? Berikut cara menaikkan performa PCX.
Advertisement
Baca Juga
Ada beberapa step atau pilihan untuk meng-upgrade performa Honda PCX lokal. Silakan disesuaikan dengan keinginan maupun budget. Termasuk peningkatan performa yang diinginkan. Tips ini hanya meng-upgrade bagian CVT, dengan mengganti beberapa part.
Pertama bisa dengan ganti pulley depan atau tempat roller. “Bisa gunakan part motor lain. Contohnya pakai punya Yamaha Aerox. Ada perbedaan di pulley-nya, karena punya Aerox lebih besar dibanding bawaan PCX. Jadi membuat v-belt naik lebih tinggi dan otomatis menambah top speed,” jelas Tantra dari WildFang Garage(26/8).
Tapi menurut Tantra lagi, sebenarnya bisa saja Honda PCX menggunakan pulley bawaan pabrik. Sudut kemiringannya sudah cukup untuk penggunaan harian. Tinggal mengganti roller lebih ringan. “Kadang masih ada yang kurang puas, makanya bisa menggantinya dengan part lain. Atau bisa mengandalkan dengan cara dibubut sekaligus. Dibubut dengan cara mengubah derajat kemiringannya. Dari 15 menjadi 13,3 derajat. Karena derajatnya lebih kecil, maka pergerakan belt jadi lebih smooth. Efeknya bisa dirasakan saat akselerasi dan lebih merata pada seluruh putaran mesin. Kalau derajat besar, itu untuk kejar top speed,” katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Part yang Harus Diganti
Kembali lagi, jika sudah ganti rumah pulley menggunakan Aerox, sekalian pakai ramp plate dan piece slide milik skutik Yamaha itu. “Biar sekalian roller pakai punya Aerox yang beratnya 13 gram. Sebenarnya itu sudah cukup buat menaikkan performa PCX. Meski tidak terlalu signifikan naiknya, itu saja sudah cukup,” kata pria yang karib disapa Tuner.
Makin jauh lagi, pria pemilik bengkel di daerah Pondok gede itu membeberkan untuk mengganti kampas kopling. “Bisa ganti kampas kopling yang lebih tebal dan panjang. Atau bisa juga dengan cara relining atau dibuat ulang bahan kampasnya. Jadi lebih gigit ke mangkok kopling. Tambah lagi dengan mangkok kopling yang dikustom. Bagian pinggirnya dilubangi di beberapa bagian. Utamanya di permukaan yang bergesekan dengan kampas kopling. Setelah dilubangi, jangan lupa di-balancing ulang,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, ada beberapa part PCX lagi yang harus diganti jika ingin lebih maksimal. “Bisa ubah per CVT. Menggunakan part aftermarket atau substitusi dari motor lain. Cari yang lebih keras dan lebih tinggi. Atau gampangnya pakai produk aftermarket dengan spesifikasi 1.500 rpm. Banyak yang jual. Setelah itu, sekalian per sentrifugal atau yang lebih dikenal dengan per kopling diganti. Ubah dengan yang lebih enteng. Per kopling yang lebih ringan membuat kampas kopling terbuka lebih cepat. Semua itu fungsinya supaya saat proses tutup dan buka gas, rpm enggak drop.”
Dari beberapa part yang sudah disebutkan, Tantra tidak bisa menyebut berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan. Namun dirinya memperkirakan tidak lebih dari Rp 1 juta. “Semua part sudah gampang dicari, bisa cari ke bengkel-bengkel part atau beli secara online. Sedangkan untuk jasa pemasangan, ia mematok Rp 100-200 ribu di luar ongkos bubut. Jika ingin simple, beli upgrade kit yang sudah banyak dijual, jadi tinggal ongkos pasang,” tutupnya.
Sumber: Oto.com
Advertisement