Liputan6.com, Jakarta - Pada Juli lalu PT Toyota Astra Motor (TAM) mengumumkan program recall atau penarikan kembali untuk perbaikan Toyota Rush terkait penggantian ECU airbag. Tercatat ada 60 ribu mobil produksi akhir Desember 2017 hingga awal Februari 2019 yang terkena dampak tersebut.
Sejak pengumuman tersebut hingga saat ini, sekira 49 persen mobil pabrikan otomotif asal Jepang tersebut telah diperbaiki.
Advertisement
Baca Juga
"Sampai 28 Agustus jam 16.30 itu 49 persen atau sudah 29.662 unit yang diperbaiki," kata Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy di Senayan, Jakarta.
Dirinya menilai, respon konsumen terkait recall Toyota Rush sangat baik. Bahkan beberapa konsumen aktif menghubungi dealer resmi untuk melakukan perbaikan.
"Ini termasuk sangat baik, responsnya cepat sekali, jadi dari masyarakat mereka langsung aktif menghubungi kami atau kalau kami hubungi langsung buat janji ke bengkel resmi untuk melakukan perbaikan," ujarnya.
Â
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Toyota Rush Ekspor
Saat disinggung perbaikan untuk Toyota Rush yang telah diekspor, Anton menegaskan hal tersebut sepenuhnya diurus distributor negara masing-masing negara.
"Kami belum tahu karena diurus distributor negara lain. Kalau di Indonesia hampir setengahnya sudah diperbaiki," tuturnya
Seluruh jaringan Toyota dilibatkan untuk memastikan pelanggan segera melakukan penggantian ECU Airbag pada kendaraan karena potensi curtain airbag dapat mengembang secara tidak sengaja pada kondisi tertentu lantaran program komputer yang tidak sesuai.
Advertisement