Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan hebat baru-baru ini terjadi di Tol Cipularang. Peristiwa nahas itu terjadi di Km 91 Jalan Tol Purbaleunyi arah Jakarta, Senin (2/9/2019).Â
Dikabarkan, akibat kejadian yang melibatkan 15 kendaraan ini, 6 orang dinyatakan meninggal dunia dan 8 orang luka-luka.
Dalam melakukan aktivitas berkendara motor, kecelakaan seperti sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan. Dengan kata lain, aktivitas ini memang sangat berisiko dan peluang terjadinya insiden sangat lah besar.
Advertisement
Meski sudah mahir dan terbiasa mengendarai kendaraan, Anda bisa saja terlibat kecelakaan yang diakibatkan faktor lain.
Ibarat kata, saat berkendara itu kalau tidak menabrak ya ditabrak. Oleh karenanya, kita harus ekstra hati-hati dan fokus dalam berkendara.
Hal ini untuk meminimalisir terjadinya insiden dan kalaupun terjadi dampaknya tidak terlalu fatal.
Dan perlu diketahui, ada beberapa aktivitas yang tidak sesuai saat berkendara, dinilai dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan.
Dilansir huffpost.com, berikut beberapa penyebab utama terjadinya kecelakaan mobil di jalan raya:
1. Mengantuk
Pengemudi yang mengantuk merupakan situasi yang seringkali menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan. Berkendara dalam kondisi tubuh yang kelelahan dapat menyebabkan rasa kantuk.
Selain itu, jalur yang panjang dan monoton seperti pada jalan tol juga dapat membuat mata sulit untuk terjaga. Apabila pengemudi berada dalam situasi ini, ada baiknya untuk menepi atau mencari tempat peristirahatan terdekat.
Ambil waktu untuk beristirahat yang cukup sehingga dapat melanjutkan perjalanan dalam kondisi tubuh yang prima.
2. Perhatian yang Teralih
Mengemudikan mobil membutuhkan konsentrasi dan fokus yang maksimal. Tidak hanya laju mobil, pengemudi juga harus memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Membagi perhatian dengan melakukan aktivitas lain seperti menerima telepon, bermain gadget serta makan dan minum dapat memecah konsentrasi pengemudi.
Â
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
3. Gaya Berkendara Ugal-ugalan
Gaya berkendara ugal-ugalan seperti mengebut, berpindah-pindah jalur dan lain sebagainya dapat membahayakan pengemudi dan pengendara di sekitarnya.
Berkendara dengan ceroboh seperti itu akan mengurangi kemampuan kendali pengemudi ketika ada sesuatu yang terjadi mendadak.
4. Tailgating
Tailgating adalah kegiatan mengemudi dengan mengikuti mobil lain di depannya dalam jarak yang tidak aman.
Hal ini menjadi berbahaya dikarenakan bila mobil di depan berhenti mendadak, pelaku tailgating tidak sempat untuk melakukan antisipasi.
5. Berada dalam Kondisi Mabuk
Mengemudikan mobil di bawah pengaruh alkohol sudah tentu sangat berbahaya. Pengemudi akan memiliki kendali yang konsentrasi yang sangat minim dan rentan menyebabkan kecelakaan.
Penulis: Khema Aryaputra
Advertisement