Sukses

Mengenal Perbedaan Tiga Tipe Colokan Kendaraan Listrik di Indonesia

Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar menjelaskan, akan ada tiga tipe colokan untuk kendaran listrik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Mendukung perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah juga terus memikirkan pengisian daya yang mudah dan tepat bagi masyarakat nantinya.

Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar menjelaskan, akan ada tiga tipe colokan untuk kendaraan listrik di Indonesia.

Ketiga tipe tersebut ialah 2 AC Charging, DC Charging CHAdeMo, dan DC Charging Combo Type CCS2. Ketiga tipe tersebut nantinya akan tersedia di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang akan dibangun oleh PLN.

Lalu apa perbedaaan ketiga tipe colokan tersebut?

Menanggapi hal itu, penyedia colokan untuk kendaraan listrik, PT Powerindo Prima Perkasa atau Proteksindo menjelaskan ketiganya memiliki perbedaan waktu pengisian dan distribusi daya.

"Perbedaannya dari ampere. Untuk pengisian tipe AC itu pengisiannya normal, sekitar 3 jam untuk full tapi kembali lagi kepada kapasitas baterai yang digunakan kendaraan listrik," kata Manager Marketing, Julian Billy Corputty Proteksindo di Balai Kartini, Jakarta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tipe DC

Sedangkan untuk tipe DC, Julian menjelaskan pengisian daya baterai lebih hemat waktu karena ampere yang dihasilkan lebih besar.

"Kalau DC fast charging yang CHAdeMo itu lebih cepat, hanya dengan setengah jam. Jadi untuk yang DC itu nozzle-nya lebih besar sehingga otomatis juga lebih cepat pengisian daya baterainya," ujar Billy.

Julian juga menjelaskan beberapa mobil listrik memiliki dua tipe colokan. Hal ini dinilai mampu memudahkan pemilik kendaraan mencari tempat pengisian baterai dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

"Jadi beberapa mobil listrik itu ada dua tipe colokan, untuk AC nya tergantung mobil Asia atau Eropa, sama ada DC nya. Untuk posisinya ada yang ditaruhnya berdampingan atau AC di kiri dan DC di kanan, tapi biasanya akan ada dua," tutur Julian.