Sukses

Layaknya Ferrari, Nissan GT-R Pakai Mesin Tengah

Gambar rendering ini menunjukan jika Nissan GT-R dengan mesin tengah, bisa berubah layaknya supercar keren, karena meminjam beberapa elemen dari 488.

Liputan6.com, Jakarta - Nissan GT-R merupakan mobil sport legendaris yang cukup banyak memiliki penggemar di dunia. Bahkan, saat memperkenalkan Godzilla R35, produsen mobil asal Jepang ini mencatatkan waktu yang kontroversial di Nurburgring, dan dapat mengalahkan Neunelfer.

Namun, tidak ada niatan Nissan untuk mengalahkan supercar seperti model Ferrari. Tapi, dari gambar rendering ini menunjukan jika Nissan GT-R dengan mesin tengah, bisa berubah layaknya supercar keren, karena meminjam beberapa elemen dari 488.

Rekayasa digital ini memang tidak sesuai dengan selera semua orang, namun Nissan GT-R bergaya mobil super ini mengalir sangat baik, dan dieksekusi dengan sangat anggun.

Tentu saja, rona GT-R bermesin tengah ini juga membantu peniruan Maranello, meskipun semakin banyak pembeli Ferrari suka menantang satu-satunya konvensi satu warna belakangan ini.

Sebagai contoh, di sini adalah Pista Verde Germolio 488 yang menjadi spek terliar yang menjadi perbincangan hingga saat ini.

Kembali ke Nissan GT-R dari dunia nyata, produsen otomotif Jepang belum berbicara tentang rencana mesin berikutnya.

2 dari 2 halaman

Beralih ke Listrik, Nissan GT-R Terbaru Akan Tetap Berperforma Tinggi

Nissan GT-R menjadi salah satu mobil sport paling populer di dunia. Meskipun begitu, untuk model R35 yang ada saat ini sudah berumur lebih dari satu dekade, dan mendapatkan model baru yang seharusnya sudah diluncurkan Nissan bagi penggemar mobil berjuluk Godzilla tersebut.

Melansir Paultan, dalam wawancaranya dengan Digital Tren, Chief Product Specialist Nissan GT-R, Hiroshi Tamura, mengungkapkan ada potensi untuk pengembangan mobil listrik performa tinggi. Namun, apakah model tersebut benar-benar baik untuk pelanggan, dan hal tersebut yang tetap menjadi pertimbangan utama.

"Itu semua tergantung pada suara pelanggan. Jika pelanggan menginginkan EV, saya katakan mengapa tidak? Generasi mobil sport berikutnya, adalah EV," jelas Tamura.

Namun, pihaknya tetap benar-benar akan mempelajari keinginan pelanggan. Jika memang bukan mobil listrik yang diinginkan, namun mobil dengan mesin pembakaran internal, pabrikan asal Jepang ini tetap akan membuat Nissan GT-R dengan mesin konvensional.

"Saya harus memikirkan suara pelanggan, pelanggan nyata berarti pembeli, itu dia," tegasnya.