Liputan6.com, Jakarta - Saat ini tren motor kustom sedang naik daun. Nah, dalam membangun sebuah motor kustom, ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Banyak builder baru yang ingin menunjukkan hasil karyanya. Dan setiap builder memiliki ciri khas beda-beda.
Kalau mau mencoba menekuni profesi itu, ada beberapa aspek yang mesti diperhatikan. Berikut tips dari Veroland, punggawa Kickass Choppers.
Advertisement
1. Bahan
Maksudnya sepeda motor yang digunakan menjadi dasar. Jika ingin tampilan klasik, usahakan cari motor yang memang berumur tua, atau motor sekarang yang masih minim fitur. Misalnya mesin yang masih menggunakan karburator. Buat apa punya bahan mesin modern tapi bikinnya chopper. Intinya jangan sampai salah menggunakan basis mesin, karena nantinya bisa tidak sesuai dengan konsep awal.
2. Ide atau konsep
Ini poin penting sebelum membangun motor custom. Pikirkan secara matang konsepnya, atau bisa dibilang tentukan aliran yang ingin digarap. Jangan berpatokan dengan gaya modifikasi yang sedang tren. Ditakutkan malah jadi seperti menyontek.
Dengan konsep yang jelas, builder jadi lebih fokus pengerjaannya. Dengan perencanaan ide itu, membangun motor custom jadi lebih efisien secara waktu dan biaya. “Ada juga kadang ide bisa hadir lebih dulu daripada bahan. Sudah dapet konsep, baru cari bahan. Itu sah-sah saja, asalkan bisa menghasilkan karya yang bagus,” kata Vero saat di temui di acara Suryanation Motorland 2019 di Makassar (7/9).
3. Perencanaan
Builder juga harus bisa mengelola apa saja yang diperlukan. Ini erat kaitannya dengan budget. Wajib dilakukan secara detail, karena jika tidak, perakitan jadi melebihi pagu dana yang disiapkan.
4. Dimensi
Jangan sembarang main potong rangka, karena ini berkaitan dengan kenyamanan dan estetika. Jika mau hasil maksimal, membuat rangka sendiri itu lebih bagus.
Baiknya diameter rangka harus menyesuaikan dengan basic mesin yang digunakan. Bisa juga diukur menyesuaikan badan pengendara. Penggunaan bahan material juga jadi perhitungan.
Di sini peran builder teruji, karena butuh perhitungan yang pas. Semua disesuaikan dengan bobot mesin dan keseimbangan motor serta wajib presisi.
5. Pengaplikasian
Bahan sudah siap semua, saatnya perakitan. Sesuaikan dengan konsep awal yang sudah direncanakan. Untuk desain, biasanya diikuti di tahap ini. Perhatikan juga keseimbangan antara estetika dan fungsi dalam memodifikasi motor. Jangan sampai motor tidak bisa digunakan secara normal.
“Banyak builder yang suka memberikan ciri khas garapannya. Itu bagus, tapi sekali lagi, harus sesuai dengan tema. Jangan asal pasang, tapi membuat tampilan motor jadi tidak selaras. Ini juga termasuk bagian tersulit dalam membangun motor custom,” ujar pria bertubuh besar.
6. Detail
Di tahap ini builder sudah mengerjakan 80 persen. Semua sudah terpasang, waktunya untuk meneliti lagi apa yang sudah dikerjakan. Jika ada kesalahan, builder harus bisa membangun kembali dari awal atau minimal revisi. Menurut Vero, kesabaran adalah kunci utama di tahap ini. “Jangan tergesa-gesa di tahap ini. Pikiran dan hati harus dalam keadaan tenang. Kalau perlu ajak teman untuk melihat hasilnya. Minta bantuannya untuk mengoreksi bagian mana yang masih kurang. Jangan mudah menyerah dan perbanyak diskusi,” kata pria bertubuh besar itu.
7. Finishing
Akhir dari semuanya sebelum karya mereka dipamerkan. Jika sudah di tahap ini, tidak boleh lagi ada kesalahan. Lihat kembali hasil yang sudah dikerjakan sampai ke bagian terkecil. Aksesori pendukung juga harus mendapat perhatian lebih, apakah sudah sesuai. Utamanya motor custom juga harus bisa mewakili karakter penggunanya dan ada ciri khas dari sang builder.
Advertisement