Liputan6.com, Jakarta - RMC830 yang merupakan ban balap terbaru IRC melakukan perjudian besar di ajang Yamaha Endurance Festival 2019 yang bergulir akhir pekan lalu di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Tak kurang dari 60 lap dilahapnya bersama pembalap profesional. Meski berstatus produk baru, ia mampu memberikan janji dengan mengantarkan penggunanya naik podium.
Nekat menjadi kata yang paling mewakili, ketika IRC memutuskan andil di event kedua Yamaha Indonesia itu. Mereka datang dengan IRC RMC830, yang notabene belum pernah dipakai balapan.
Advertisement
Baca Juga
Soal durabilitas jelas jadi pertanyaan, mengingat balapan seperti ini membutuhkan umur panjang. Namun hal itu tak menyurutkan IRC mendukung tim-tim, peserta balap ketahanan 2 jam milik Yamaha.
Bicara soal ban, pengembangan RMC830 sendiri belum lama. Kendati begitu, si ban tampak begitu mengenal karakter Sirkuit Sentul. Siapa lagi kalau bukan karena Rey Ratukore. Salah satu pembalap yang terlibat dalam penggarapan ban.
Wajar pula jika IRC cukup percaya diri menghadapi balapan 2 jam non-stop itu. Rey bersama tim Yamaha Yamalube Cargloss Racetech RRS IRC Mandiri memberanikan diri memasangnya di Yamaha R25 mereka.
"Jujur saja, memutuskan pakai ban ini gambling. Karena set-up awal motor, terutama suspensi jadi berubah depan-belakang," kata Rey kepada Oto.com
Hal ini tak hanya terjadi pada Rey, melainkan juga tim-tim lain pengguna IRC RMC830. Ditambah lagi, mereka juga mesti bersaing dengan ban yang sudah lebih akrab dipakai. Toh impresi awal terhadap ban radial ini rupanya positif.
"Setelah menggunakannya, yang unggul dari ban ini kestabilannya, baik di trek lurus maupun tikungan," ucap Eric Saputra, pemilik sekaligus pembalap tim Cargloss Racetech RRS.
Pembuktian dimulai saat tim Rey dan Eric melakoni balapan 2 jam non-stop kelas 250 cc Pro. Persaingan antarrider kenamaan tak terhindarkan, terlebih di 5 putaran awal.
Perkiraan Harga
Namun, Rey bersama rekan setimnya M Faerozi begitu piawai melahap sirkuit. Mereka pun terus memimpin hingga balapan berakhir 120 menit.
Artinya, tim mekaniknya sukses menemukan racikan tepat pada peredam kejut. Walaupun Rey mengaku kemenangannya itu bukan tanpa kendala.
"Ini kan balapan endurance. Namanya karet, lama-lama pasti habis. Saya merasa penurunan itu mulai di lap 40-an. Tapi, masih di level aman dan performanya (RMC830) kurang lebih sama dengan brand lain. Total kami menyelesaikan 65 lap dengan best time 1 menit 45 detikan," papar pembalap asal Kupang, NTT.
Terkait kiprah ban baru IRC ini, sebenarnya sudah sempat digaungkan Dodiyanto selaku Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk (produsen ban IRC). Sosoknya juga sudah dikupas sedikit demi sedikit.
Mulai dari tipe ban, desain hingga peruntukkannya. Masih ada rahasia yang belum diungkap : kompon dan harga. Kabarnya tak lama lagi IRC RMC830 bakal dirilis, namun masih impor dari IRC Jepang.
"Ban ini memang masih tahap pengembangan. Tapi, hasilnya sudah terbukti dan membanggakan. Saat ini masih produksi Jepang, tapi memang diproduksi untuk balapan Indonesia dan Thailand yang memang secara kelas hampir sama dengan Indonesia. Dan bukan rencana lagi, tahun depan RMC830 diproduksi di sini (Indonesia). Harganya bisa lebih murah dan speknya tetap sama dengan buatan Jepang," tutup Dodi.
Beberapa waktu lalu disebutkan harga IRC RMC830 berkisar Rp 2 jutaan. Harga itu saja sudah kompetitif dengan kompetitornya. Kalau produksinya di dalam negeri, sudah pasti kurang dari itu.
Advertisement