Liputan6.com, Jakarta - Proses pengapian sepeda motor yang sehat menjadi salah satu faktor agar tarikan mesin spontan. Jadi, sewaktu pembakaran terjadi, api dari busi tersalurkan dengan baik setiap saat, sehingga pembakarannya juga sempurna.
Hal tersebut terjadi jika busi maupun kabelnya dalam kondisi baik. Busi sendiri adalah benda yang berfungsi menghasilkan aliran listrik untuk menciptakan bunga api dalam pembakaran mesin.
Sementara kabel busi berfungsi juga mengalirkan listrik ke koil busi. Selanjutnya aliran listrik tadi diubah menjadi bunga api oleh busi.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Diko Octaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, kabel busi berpengaruh pada fokus bunga api. Jika kabel busi tidak baik juga akan memberikan pengaruh pada elektroda. Jika elektrodanya sudah tidak bagus dan aliran listrik tidak stabil titik api jadi tidak beraturan.
"Jadi peran kabel busi dengan busi ibarat rumah tanpa atap, gampang bocor," ujarnya.
Apabila kabel busi dalam kondisi buruk terus dibiarkan akan menyebabkan gejala teknis yang disebut flash over. "Kalau sudah begini, ini bahaya. Ada kebocoran listrik dari terminal nut ke bagian metal shell," terangnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dampak Buruk
Efek terhadap tarikan motor tidak langsung terasa memang. Namun lama-kelamaan keramik busi bisa pecah karena terpapar listrik. "Otomatis jika sudah pecah, dipastikan businya sudah rusak. Tidak boleh dipakai lagi. Jadi harus ganti baru kabel dan businya," imbuhnya.
Di sisi lain, pemakaian kabel busi racing sebagaimana banyak beredar di pasaran, sementara motor maupun busi dalam keadaan standar tidak memberikan pengaruh terhadap tarikan motor. Yang terjadi malah sebaliknya, dapat merusak busi.
"Tidak berguna juga pakai kabel busi racing. Malah listrik jadi membesar. Nah, elektroda yang terpapar listrik otomatis menjadi panas yang tinggi, sehingga keausan makin cepat terjadi. Saran saya, pakai kabel dan busi standar yang direkomendasikan pabrikan," tutupnya.
Sumber: Otosia.com
Advertisement