Liputan6.com, Jakarta Vespa GTS Super Tech 300 resmi diperkenalkan di Indonesia. Mesin baru ikut menyertainya. High Performance Engine (HPE) menggantikan Quasar engine.
“Ini regenerasi dari seri mesin Quasar sebelumnya. Mirip seperti perubahan dari 3V ke i-Get. Seperti yang sudah diketahui, Quasar punya karakter beringas. Nah, ini jauh lebih powerful tapi sekaligus smooth,” kata Robby Gozal, PR and Communications Manager PT Piaggio Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Struktur mesin diklaim seratus persen baru. Bahkan dari ujung ke ujung. Mulai desain kepala silinder, piston, crankcase, hingga ke CVT-nya. Sistem injeksi dan ECU juga ikut diganti. Sudah mengadopsi generasi keempat, buatan Magneti Marelli. Karena itu, untuk yang mau konversi atau subtitusi dari versi lama, hal ini tak bisa dilakukan.
Racikan anyar menciptakan dorongan tenaga dan torsi yang lebih buas. Dapur pacu HPE 278,3 cc satu silinder 4-valve, sanggup melontar daya 23,8 tk/8.250 rpm dan momen puntir 26 Nm pada 5.250 rpm. Naik belasan persen ketimbang Quasar dulu. Komposisi overbore pada konstruksi silinder dan langkah sebesar 75mm x 63mm, membuatnya ia menggila di putaran tengah hingga atas.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Ganti ECU
Soal pendinginan, tak perlu khawatir. Radiator di balik shield siap menjaga suhu mesin, dengan membuang hawa panas dari kisi sampingnya. Namun, karena buangan itu berada dekat kaki, kala menerjang kemacetan biasanya sedikit tertiup angin panas. Inilah pembeda dengan versi GTS 150, yang radiatornya terletak di balik tepong kanan.
Karakter laju juga berubah. Walaupun output makin beringas, ECU baru dan CVT-nya diklaim memberi respons yang lebih halus. Tentunya, didukung pula oleh fitur ASR (Anti-Slip Regulation) untuk menahan torsi berlebih, hingga gejala selip tereduksi.
Lantaran itulah ramuan suspensi turut diubah dan diklaim lebih nyaman. Sayangnya, belum ada penjelasan detail mengenai spesifikasinya. Karena secara konfigurasi, masih serupa. Memakai lengan tunggal berpegas helical serta shock hidrolik di depan. Dan suspensi ganda empat setelan di buntutnya.
Selain pengontrol traksi untuk menjinakkannya, komposisi rem cakram 220mm di depan dan belakang tetap dipertahankan. Plus sensor ABS dua kanal juga rasanya sudah cukup menahan laju. Walau belum mencobanya, sejauh ini catatan kertas kami yakini memberi performa impresif. Belum lagi, versi yang beredar di sini hanyalah Super Tech dengan fitur paling lengkap.
Sumber: Oto.com
Advertisement