Liputan6.com, Jakarta - PT Sokonindo Automobile bekerja sama dengan QSJ Motors Philippine untuk pengadaan kendaraan komersial ringan. 3.000 unit DFSK Super Cab 1,3 liter turbo diesel pun berlayar ke Filipina dalam keadaan completely built-up (CBU).
“PT Sokonindo Automobile mengambil kesempatan dengan mengenalkan kendaraan unggulan ke pasar Filipina. Melalui perjanjian ini, kami mengambil langkah strategis untuk memperluas pemasaran di wilayah ASEAN. Kami membangun kerja sama yang lebih luas dan jangka panjang dengan Filipina. Tentu untuk menciptakan masa depan bersama yang lebih baik,” ujar Pang Hai, CEO PT Sokonindo Automobile, dalam keterangan resmi.
Advertisement
Baca Juga
Tumbuhnya perekonomian masyarakat Filipina juga berdampak pada standar hidup dan kebutuhan masyarakat. Mereka semakin banyak membutuhkan kendaraan penumpang dengan kualitas baik dan mengakomodasi kebutuhan. Dibukanya pintu perdagangan ini, DFSK Indonesia berharap bisa menjajakan produk lain. Misal Glory 580, Glory 560 dan DFSK Glory i-Auto.
"Kami memiliki lini kendaraan SUV lengkap dan kompetitif. Maka bisa memenuhi beragam kebutuhan terhadap kendaraan penumpang di Filipina. Semua kendaraan kami sudah terjamin, memiliki standar yang teruji, serta sudah terbukti secara global. Sehingga kami berharap produk SUV DFSK juga dapat memasuki pasar Filipina dan memenuhi segala kebutuhan mobilitas yang terus meningkat," tambah Pang Hai.
Selama Forum Ekonomi dan Perdagangan Asean, Filipina menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara. Perkembangan pesat pada sektor kehutanan dan pertanian telah menciptakan permintaan besar untuk kendaraan komersial. Pasar otomotif Filipina juga terus berkembang setiap tahun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pasar di Filipina
Misal pada 2018, total volume penjualan kendaraan di Filipina mencapai 391.400 unit. Kalau dibedah, dominasi kendaraan penumpang sekitar 72 persen (281.900 unit) dan kendaraan komersial 28 persen (109.500 unit). Pasar otomotif Filipina diprediksi bakal tumbuh 3,3 persen hingga akhir 2019 dibandingkan tahun sebelumnya.
Lanskap pasar di Filipina menjadi indikasi peluang bagi DFSK Indonesia untuk memasarkan kendaraan besutannya lebih banyak lagi. Terlebih perdagangan bebas di negara-negara Asean, menambah peluang pabrikan untuk bisa memasarkan kendaraan kompetitif dengan harga yang relatif terjangkau bagi pasar Filipina. Sebagai anggota Asean, Filipina tidak hanya memiliki pangsa pasar mobil terbesar keempat di Asia Tenggara. Tapi juga memiliki potensi pengembangan yang besar, serta memiliki keuntungan "Zero Tariff Export." Jadi sebetulnya peluang untuk menggarap lahan ini masih sangat lebar. Juga menambah portofolio bisnis DFSK.
Sumber: Oto.com
Advertisement