Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini kita dihebohkan dengan berita darurat polusi di Jakarta, namun jauh sebelum itu masalah polusi udara telah menjadi momok di tingkat global. Permasalahan polusi udara telah jadi pembahasan penting di berbagai negara dengan fokus utama konversi kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik.
Selain karena ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis atau kurang dari 30 tahun ke depan, ternyata efek paling mengerikan adalah ketersediaan udara bersih untuk generasi sekarang dan mendatang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menjadikan masalah polusi udara sebagai krisis kesehatan global. Mereka mencatat fakta di lapangan bahwa setiap tahun ada sekitar tujuh juta orang (800 jiwa setiap jam atau 13 jiwa setiap menit) meninggal karena kondisi udara buruk.
Hal itu diperparah dengan fakta bahwa saat ini 93 persen anak-anak di seluruh dunia hidup di daerah-daerah di mana polusi udara melebihi pedoman WHO, dengan 600.000 anak di bawah usia 15 tahun menghadapi kematian akibat infeksi saluran pernafasan di tahun 2016.
Karena itulah diperlukan kesadaran dan sejak dini untuk membatasi penggunaan alat rumah tangga dan kendaraan berbahan bakar fosil. Namun, bagi masyarakat Indonesia kendaraan berbasis listrik memang belum umum bahkan terdengar asing.
Peraturan Presiden yang baru disahkan mengenai kendaraan listrik sebagai upaya menyikapi polusi udara diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk mulai beralih, atau setidaknya mengenal keunggulan kendaraan listrik.
Keunggulan kendaraan listrik
Tak seperti kendaraan konvensional, dalam urusan emisi gas buang kendaraan listrik sama sekali zero emisi. Biaya operasional pun terbilang hemat karena amat sedikit komponen di dalamnya dibandingkan kendaraan konvensional, perlu perhatian hanya soal baterai.
Bentuk kendaraan listrik bermacam-macam, dari angkutan umum, mobil, motor, hingga sepeda gowes saat ini mulai menggunakan tenaga listrik. Nah, sepeda listrik bisa jadi solusi murah untuk mencoba kendaraan bertenaga listrik, terutama bagi Anda yang masih ragu untuk memutuskan beralih langsung ke kendaraan tenaga listrik yang lebih besar dan tentunya lebih mahal.
Brand sepeda listrik di pasaran di antaranya adalah Jarvis yang ditujukan untuk penggunaan sehari-hari. Jarvis memiliki bentuk seperti sepeda namun dengan roda lebih kecil dimensinya P: 140cm x T: 100cm x L: 60cm dengan bobot 35 Kg sehingga memudahkan untuk berakselerasi di jalan.
Jarvis dibekali motor 350W yang ditenagai baterai berukuran 36V,12Ah yang mampu menyalurkan tenaga ke kedua roda untuk mencapai kecepatan maksimum hingga 30Km/jam.
Untuk urusan mobilitas Jarvis sanggup membawa bobot hingga 150 Kg dengan jarak tempuh mencapai 30 Km untuk sekali charging (8 jam). Soal harga Jarvis dibanderol sepertiga dari harga sepeda motor BBM atau berada di kisaran Rp 4,5 juta.Â
Ya, semua orang percaya kendaraan listrik bisa mengubah dunia, namun berapa banyak dari mereka yang berani memulai memakainya? Dengan memulai memanfaatkan kendaraan listrik Anda pun bisa menjadi pionir perubahan untuk sekitar.
Bila Anda tertarik atau ingin mengenal lebih jauh fitur Jarvis silahkan isi data diri Anda di bawah ini, Anda akan dihubungi oleh tim Jarvis secepatnya. Ayo, mulai perubahan untuk bumi lebih baik, sekarang!
(*)