Liputan6.com, Jakarta - Kia Eropa mempertimbangkan menghadirkan Picanto versi listrik. Hal itu dilakukan sebagai strategi tanggapan atas standar emisi Uni Eropa yang kian menguat.
Manufaktur juga terpaksa menambahkan teknologi baru nan mahal, meski keuntungan yang didapat tidak seberapa.
COO Kia Motor Europe, Emilio Herrera mengungkap Kia Picanto dengan jantung elektrik dan baterai, sebuah tantangan yang tak mudah. "Tapi cepat atau lambat, kami harus melakukannya," ujarnya seperti dilansir situs Automotive News.
Advertisement
Baca Juga
Ditambahkan Herrera, kondisi saat ini masih sulit untuk menghasilkan mobil listrik kecil. "Salah satu yang paling menantang saat ini, menjadikan mobil listrik menguntungkan. Dan semakin kecil mobilnya, kian rumit," tambahnya.
Meski begitu Kia tetap melihat kemungkinan Picanto untuk jadi mobil listrik. Kendati belum ada konfirmasi maupun jadwal yang direncanakan. Diklaim, masalah utama dari harga dan biaya produksi.
Diumpamakan, Picanto dengan mesin bensin yang masih dipasarkan, dijual 10 ribu Euro. Kalau versi paling tinggi saja, 17 ribu Euro. Tapi kata Herrera, Picanto listrik bisa menyentuh angka 20 ribu Euro.
Itu jadi masalah. Sedang menurutnya, angka yang sesuai buat Picanto listrik 16 - 17 ribu Euro. Pasalnya, masih menurut Herrera, insentif dari pemerintah tak seharusnya diandalkan.
Dalam lima tahun, insentif itu bakal hilang, lantaran mobil listrik semakin banyak beredar dan subsidi kian berat dicairkan oleh pemerintah.
Â
Tantangan
Dengan tantangan cukup berat itu, Kia tetap mempertimbangkan menjual Picanto listrik di Eropa. Alasannya, mobil kecil punya pasar penting.
"Di negara seperti Italia, mobil kecil bisa 50 persen pasarnya, jadi saya pikir kami harus punya mobil mungil bertenaga baterai," ujar Herrera lagi. Menurut data yang dipunya JATO Dynamic, mobil kecil di pasar Eropa punya pangsa pasar sampai 26 persen.
Saat ini, Kia sudah punya sejumlah model mobil listrik. Kia Soul dan Niro, sudah dipasarkan di benua Eropa. Rencananya, Kia ingin menjual total 20 ribu dari dua mobil listrik itu di Eropa untuk tahun ini. Sedang tahun depan, ditingkatkan jadi dua kali lipat.
Bagaimana di Indonesia? Sayangnya, nasib Kia di sini tengah kurang baik. Jangankan mobil listrik, model lain dengan jantung mekanis tengah sulit dipasarkan.
Bisnis Kia diklaim dalam pembenahan sejak dipegang oleh grup Indomobil. Tak ada salahnya berharap, semakin banyak mobil listrik yang bisa masuk Indonesia, termasuk dari merek Kia.
Sumber: Oto.com
Advertisement